TIPS REKRUT TIM BUAT RINTIS STARTUP, JANGAN CARI YANG PINTAR
Sebuah startup yang sukses tidak dibangun dalam semalam dan membutuhkan tim yang solid serta ide-ide yang brillian untuk mewujudkan. Tanpa ada tim yang kompak mustahil sebuah startup bisa sukses dan bertahan. Tak heran, banyak startup yang mampu bertahan seumur jagung di Indonesia.
Layaknya sebuah perusahaan besar, sebuah startup memiliki persyaratan formal yang mengedepankan nilai akademisi, psikologi dan prestasi karyawan tersebut.
Calvin Kizanna (CEO & Founder, PicMix) mengatakan membentuk tim yang solid memang gampang-gampang susah dalam sebuah startup. Carilah karyawan yang mau berjuang dari bawah dan memiliki visi yang sama dengan perusahaan.
“Karyawan saya memiliki passion yang sama dengan saya dan mereka sudah bekerja dengan saya dari lama sehingga loyalitasnya sudah terbentuk. Mereka mau berjuang dari nol dengan gaji yang kecil. Memang susah-susah gampang,” katanya dalam ajang seminar Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) ke-10 di Jakarta, Rabu.
Calvin melanjutkan janganlah terlalu terpaku dengan mencari karyawan yang pintar dan memiliki nilai akademisi yang bagus tetapi carilah karyawan atau tim yang mau belajar dan bekerjasama. Meskipun, kemampuan akademis dan pengalaman kerja dalam sebuah persyaratan kerja adalah keniscayaan.
“Jangan cari yang pintar. Biasanya, orang yang pintar sok dan belagu. Carilah, yang mau belajar dan mau diarahkan,” tegasnya.
Hal senada dikatakan Gerry (Vice President Product, Qlue). “Jangan terlalu fokus mencari karyawan yang harus pintar. Namun, karyawan itu juga harus paham teknis. Jadi tidak bodoh-bodoh amat.”
Joshua Kevin (CEO dan Founder, Talenta Digital) menguraikan sebuah tim startup yang solid harus bisa menutupi masing-masing kekurangan setiap karyawannya.
“Saya mencari orang yang bisa menutupi kelemahan saya dan paham di bidang tersebut. Jadi, Kami saling melengkapi,” ucapnya.
“Kami sadar, kami punya kekuarangan. Karena itu, kami menggaji orang utuk menutup kekuarangan kami,” pungkasnya.