TIPS MEMULAI BISNIS TOKO ONLINE DENGAN DROPSHIP

Awalnya kita riset pasar, singkat cerita kita melihat sebuah kebutuhan akan sebuah produk. Lalu kita coba riset produk, supaya tidak ribet kt pake sistem reseller/dropship dg tujuan:

1. Sebelum kita jualan sendiri kita hrs tahu bagimana model produk yang disukai oleh pembeli itu dengan cara dropship/reseller

2. Dengan dropship kita bisa test harga jual dari kompetitor apakah kemahalan/kemurahan/sesuai tidak dengan barangnya

3. Dengan dropship kita bisa tahu karakteristik Pembeli kita baik itu dari demografi, jumlah uang rata-rata yang dibelanjakan, dll

4. Dengan dropship kita bisa tahu masalah di lapangan yang biasa terjadi (misal komplain kualitas barang, komplain foto tidak sama dengan aslinya, dst) dan tahu bagaiman solusi terbaiknya

5. Intinya Pembeli dengan dropship kita bisa menghemat cost untuk mendapatkan data riset produk yang akan kita jual online.

Lalu bagimana kita memulainya ?

Jika anda memutuskan menjalankan sistem dropship, silahkan Anda jadi user/pembeli dari suplier/calon partner bisnis anda dulu, why?

1. Kemungkinan orang beli akan meningkat 2x lipat ketika mereka tahu bahwa anda juga user karena ketika anda menjelaskan bobotnya pasti berbeda dengan mereka yang hanya jualan saja

2. Dengan menjadi user, paling tidak anda bisa mengerti pelayanan dari “calon partner” yang ingin Anda bantu jualkan produknya, karena seberapa banyak Anda yang sudah jadi dropshipper yang malah dimarah-marahi pembeli Anda karena produknya jelek/tidak sesuai dengan foto, rusak, kirimnya telat, dll

Belum lagi jika ditengah jalan, partner kita itu curang dg melakukan sabotase customer (tidak menyertakan nama website kita, hanya tertera nama website / toko dari pihak supplier).

Jadi penting sekali sebelum anda jual ini jual itu (sbg reseller/dropsipper), Anda terlebih dulu membeli/menggunakan produknya sehingga anda bisa putuskan apakah online shop tsb layak anda jadikan partner atau tidak

3. Sampaikan hak-hak anda sebagai dropship (misalnya, harus mencantumkan nama/alamat situs anda, dst) dan minta personal garansi dr partner anda (ini penting) – biasanya jika partner anda profesional dan telah memiliki banyak customer dan juga partner reseller/agen/dropshipper, mereka mengerti aturan main sepeti itu.

Contoh: personal garansi di dunia offline seperti misalnya, anda bayar gratis jika tidak dapat struk pembayaran, dst

Jika partner anda adalah pebisnis/minimal punya kredibilitas dan ingin terus menjalin hubungan dengan banyak orang, dia mengerti apa itu arti personal garansi dan pasti akan memberikan kepada anda

Apakah harus ribet dengan surat pernyataan, dan sejenisnya?

Ya tidak perlu seribet itu, toh kt juga belum ada performa-kan. Kalo belum terbukti bs menjual, terus ribet minta ini minta itu, partner/supplier kita pun biasanya sulit mengabulkan semua permintaan kita.

Terkecuali jika kita rutin mulai menjual produk dropship dalam jumlah lumayan dan intensitas sering, kita bisa minta PERSONAL GARANSI untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan SECARA TERTULIS (karema via email/fax), sehingga suatu hari kita bisa gunakan itu ketika partner kita curang.

Perlu waktu untuk kita bisa temukan partner bisnis yang amanah, namun ingat tujuan akhir kita adalah MEMILIKI TOKO ONLINE DENGAN PRODUK SENDIRI.

4. Idealnya ketika menjadi reseller/dropship, jangan menjual 1 produk sama yang berasal dari satu situs saja.

Dalam kasus saya ketika saya menjadi dropship, supplier saya kebetulan tidak memiliki website profesional (waktu menjual komik), pernah saya menjadi dropship produk fashion tapi saya ambil produk di lebih dari 1 supplier/partner.

Ketika kita ambil dropship, biasanya kita nego dan dikasih diluar harga retail, misalnya, harga retail dari supplier itu Rp. 70.000 dan kita dapat harga Rp. 60.000 dan kita jual di situs kita juga sama yaitu Rp. 70.000 – jadi misalnya suatu hari customer kita liat produk di online shop suplier (karena foto produknya sama) dia akan berpikir,”ah harganya sama kok” atau kalo mahal selisih dikit, dia bisa berpikir “tapi kok beberapa item tidak ada ya..” (ya iyalah, kan kita ambilnya di beberapa suplier)