SOLUSI KEAMANAN F5 NETWORKS LINDUNGI E-COMMERCE DARI PENIPUAN ONLINE

Di tengah keriuhan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015, pelaku bisnis e-commerce harus selalu siap siaga mengantisipasi terjadinya penipuan (fraud) dan pencurian data-data pribadi (data breach) milik para konsumen.

Melihat potensi tersebut, F5 Networks menawarkan solusi berupa Web Fraud Protection di wilayah Asia Pasifik yang meliputi F5 WebSafe dan MobileSafe. Perusahaan yang bergerak di bidang finansial dan retail online adalah target pasar dari solusi ini.

Solusi Web Fraud Protection merupakan wujud komitmen F5 untuk memberikan perlindungan terhadap aplikasi di dunia hybrid, yang dapat membantu para pemain di industri untuk mengamankan aset terpenting dalam perusahaan, yaitu kepercayaan pengguna layanan mereka.

F5 WebSafe memungkinkan perusahaan melindungi pengguna layanan online mereka dari bermacam serangan malware dan online fraud berbasis web yang secara khusus menargetkan para pengguna aplikasi situs web. Layanan ini mampu mengenali berbagai teknik web fraud, usaha untuk meneruskan traffic pengguna ke suatu situs tertentu, dan berbagai pola malware lainnya.

Walhasil, perusahaan mampu mendeteksi ancaman yang ada, memberikan peringatan dan perlindungan kepada pengguna mereka terhadap berbagai jenis malware, phishing, fraud yang menargetkan end-user, dalam rangka mengurangi pencurian identitas, transaksi fraud, dan tindakan pengambilalihan akun.

Fitur-fitur utama dari WebSafe:

• Malware and fraud detection: Mengenali berbagai variasi dari Zeus, Citadel, Dyre, Carberp, dan malware yang menargetkan end-user lainnya, mengidentifikasi pengguna yang sudah terinfeksi, serta membantu perusahaan untuk bisa memahami serangan yang lebih menyeluruh serta memastikan keamanan pengguna layanan. Selain perusahaan, pemilik web juga mampu mengidentifikasi beragam jenis malware finansial, MITB, zero-day fraud, dan berbagai serangan fraud lainnya.
• Advanced and pre-emptive phishing and pharming detection: Membantu perusahaan untuk mampu mengidentifikasi serangan, bahkan sebelum serangan tersebut dilancarkan oleh penjahat dan disebarluaskan melalui kanal email. Fitur ini mampu mendeteksi dan memberikan peringatan kepada tim perlindungan fraud di perusahaan akan adanya situs phishing yang di-upload ke suatu domain. Selain itu, fitur ini juga menyediakan kemampuan dalam mengenali penyerang, orang yang mereferensikan situs tersebut, hingga berbagai detail lainnya untuk dilaporkan kepada perusahaan.
• Device and behavior analysis: Mengidentifikasi dan mencegah terjadinya pembayaran dan transfer uang secara otomatis yang dilakukan oleh bot malware dengan cara menganalisis berbagai variabel di dalam perangkat, termasuk pola penggunaannya. Dengan begitu, fitur ini mampu membedakan aktivitas mana yang benar-benar dilakukan oleh pengguna dan mana yang diotomasi oleh bot malware.

Sementara itu, F5 MobileSafe memungkinkan institusi finansial untuk menetralkan ancaman yang terdapat di dalam perangkat mobile milik pengguna tanpa mengharuskan pemilik perangkat untuk memasang/melakukan sesuatu. Layanan ini dapat diterapkan secara terpisah maupun dikombinasikan dengan WebSafe untuk menghasilkan sistem keamanan yang lebih lengkap.

MobileSafe mengeliminasi pencurian identitas yang memanfaatkan perangkat mobile pengguna sebagai celahnya, dan mencegah terjadinya serangan lainnya, seperti mobile phishing, Trojan, dan Pharming secara real-time.

Fitur-fitur Utama dari MobileSafe:

• Client-side mobile threat Protection: Menyediakan berbagai kemampuan yang dapat mencegah serangan Man-in-The-Middle (MiTM). DNS spoofing, dan certificate forging. Fitur ini mampu mendeteksi berbagai jenis malware yang menyerang perangkat Android maupun iOS karena mampu mengidentifikasi modifikasi yang tidak memiliki izin di dalam perangkat, menyediakan layanan penelitian dan analisis malware yang dilakukan oleh para ahli agar mampu memerangi penjahat cyber dengan lebih efektif.
• Rooted/Jailbroken device detection: Fitur ini bertujuan untuk menguji dan memeriksa apakah perangkat yang digunakan untuk mengakses aplikasi telah di-root/jailbrake atau belum. Kemudian, fitur tersebut bisa menilai apakah setiap transaksi yang dilakukan melalui perangkat yang rentan terhadap risiko keamanan tersebut memiliki korelasi dengan malware seperti Zeus atau Citadel. Kedua malware ini dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam aplikasi yang telah di-crack dan digunakan oleh penjahat untuk mendapatkan OTP dan informasi log korban, meneruskan pesan SMS secara otomatis.