SERANGAN DDOS BUAT SERVER TWITTER DAN SPOTIFY TUMBANG
Serangan DDos Tumbangkan Twitter dan Spotfy
Serangan siber kembali mengguncang jagad teknologi beberapa hari lalu. Sejumlah layanan online terkenal mendadak terasa lambat saat diakses atau tumbang sama sekali. Sebuah serangan brutal DDoS menimpa server Dyn.
Dyn merupakan perusahaan jasa penyedia Domain Name Services (DNS) yang banyak dipakai oleh nama-nama besar, seperti Spotify, dan Twitter.
DDoS merupakan serangan paket data dalam jumlah besar ke sebuah server dan mengakibatkan server itu lambat bahkan tumbang. Para peretas melancarkan serangan ke Twitter, Paypal, Spotify dan pelanggan-pelanggan sebuah perusahaan infrastruktur di New Hampshire.
Serangan itu muncul di tengah isu ancaman serangan siber ke AS dan peretas berhasil membobol organisasi-organisasi politik dan lembaga pemilihan umum. Selain Twitter dan Spotify, CNBC pun melaporkan ada situs dan layanan online lain yang ikut bermasalah karena serangan tersebut termasuk PayPal, Reddit, Yammer, GitHub, AirBnb, serta sejumlah situs berita seperti New York Times, Mashable, dan The Guardian.
Hacker itu menggunakan ratusan ribu perangkat seperti webcam dan perekam digital untuk memutus akses ke sejumlah laman-laman Internet terkenal di dunia.
Perangkat yang sudah terkoneksi Internet itu sudah terinfeksi dengan sebuah kode berbahaya yang memungkinkan para hacker untuk memutuskan jaringan di Amerika Serikat bagian timur dan menyebar ke bagian-bagian lain negeri itu serta Eropa.
Kyle York (Departemen Keamanan Dalam Negeri dan FBI) mengatakan serangan itu berasal dari jutaan IP dan menjadi salah satu serangan siber terbesar di dunia. Serangan ini menggunakan DDoS atau “distributed denial-of-service” untuk membanjiri target-target serangan dengan begitu banyak trafik sampah dan membuat sebuah laman ambruk.
“Beberapa trafik jahat itu berasal dari perangkat-perangkat terkoneksi, termasuk webcam dan perekam video digital yang sudah terinfeksi software pengendali bernama Mirai,” katanya seperti dilansir Venture Beat.
Berbeda dari botnet yang beredar di PC, Mirai khusus mengincar perangkat IoT yang memiliki keamanan lemah sehingga gampang diambil alih. Sebagian pemilik perangkat ini tak pernah mengganti password default yang mudah ditebak.
Para hacker memanfaatkan jasa pemetaan trafik seperti ditawarkan Google dan OpenDNS milik Cisco Systems Inc. “Dyn tidak bisa begitu saja memblokir alamat IP yang dilihatnya karena itu akan menghalangi Google atau OpenDNS,” kata Matthew Prince, CEO CloudFlare, seperti dikutip Reuters.
Belum diketahui siapa hacker atau kelompok peretas yang bertanggungjawab melancarkan serangan ini.
