SEPAK TERJANG FOXCONN DI JAGAT IT
Ketika mendengar nama Foxconn, pikiran kita pasti tertuju kepada Apple. Perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs itu adalah klien utama Foxconn untuk pembuatan iPad dan iPhone.
Awalnya, seorang technoprenur bernama Terry Gou mendirikan Hon Hai Precision Industry Company Ltd, atau yang lebih dikenal di dunia internasional dengan sebutan Foxconn pada 1974.
“Foxconn mengintegrasikan keahlian pada mekanik dan kelistrikan untuk menghadirkan solusi produk elektronik berbiaya sangat rendah,” kata Gou dalam siaran persnya, Kamis (26/5)
Saat ini Foxconn telah menjadi pabrikan kontraktor elektronik terbesar di dunia dan menjadi perusahaan teknologi informasi terbesar ketiga di dunia dalam hal pendapatan.
Perusahaan yang berkantor pusat di Taiwan tersebut masuk dalam 32 perusahaan teratas pada Forbes 500, dengan pendapatan US$ 148 miliar dan jumlah karyawan mencapai sekitar 1,5 juta serta memiliki hak paten lebih dari 54 ribu di seluruh dunia.
Bahkan, Foxconn telah mengakuisisi Sharp pada Maret lalu senilai US$ 3,5 miliar atau sekitar Rp. 46 triliun untuk dua pertiga saham untuk memperkuat pengaruh Foxconn di sektor manufaktur.
“Kami ingin menguasai teknologi layar besutan Sharp yang berkualitas tinggi karena Sharp memiliki beberapa paten kunci berhubungan dengan layar,” ujarnya.
Meskipun dikenal memproduksi perangkat dengan murah, Foxconn tidak berkompromi dengan kualitas tinggi. Hal itu yang membuat Apple percaya dan ingin memproduksi smartphone-nya. Ternyata tidak hanya Apple yang menjadi klien kelas kakap Foxconn. Foxconn juga bekerjasama dengan Amazon dan Sony untuk memproduksi Amazon Kindle dan Sony Xperia.
Foxconn juga memperluas cakupannya sebagai manufaktur untuk teknologi Internet of Things dengan memproduksi perangkat PC, display, TV, printer, server, switches, set-top-box, gaming, base station, electronic vehicle, dan robot.
Di Korea Selatan, Foxconn menggandeng operator terkemuka SK Telecom untuk memproduksi Luna Smartphone. Luna Smartphone memiliki standar kualitas tinggi yang tinggi seperti iPhone tetapi dengan harga yang lebih terjangkau.
Tak heran, ponsel pintar Luna itu mendapatkan sambutan yang luar biasa dengan angka penjualan tembus 36 ribu hanya dalam 3 minggu dan kini menjadi market leader di kelas smartphone middle-end.