PIKIRAN YANG TAJAM
Kita selalu kagum dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan memori yang luar biasa. Saya pernah melihat demo seorang anak yang bisa melakukan memori dengan luar biasa. Menghafal angka dan menghafal sajak. Kemampuan yang sangat luar biasa. Sampai-sampai,orang disebelah saya, seorang bapak-bapak yang sudah tua berkata, “Ini pikiran saya udah tua. Nggak akan bisa menghafal sebanyak itu”.
Saya hanya mengatakan, “Pak, saya ada cara jitu yang luar biasa untuk punya kemampuan mengingat yang luar biasa”. “Apa itu Pak. Kasih tau saya dong?” Saya menjawab singkat, “Mencatat. Pak!”
Betul. Sambil melihat anak tersebut menghafal, saya tetap percaya mengenai satu hal yang lebih tajam dari memori yang sehebat apapun yakni mencatat. Makanya muncul pepatah yang mengatakan, “Pensil yang paling tumpul adalah lebih baik dari pikiran yang paling tajam”.
Masalahnya, kadangkala kita bisa lupa. Lupa janji kita, lupa apa yang mau kita beli, lupa berapa harga produk yang kita beli beberapa waktu lalu, dan masih banyak yang dilupakan. Namun, pertanyaannya kalau memang bisa mencatat, mengapa harus dihafal pula? Konon, bahkan Einstein pun hanya menggunakan pikirannya untuk mengingat fakta-fakta yang penting, sehingga ia sering lupa hal yang kecil. Dan rasanya pikiran kita pun sebaiknya dipakai untuk mengingat hal-hal yang besar dan catatlah hal-hal yang kecil. Pada dasarnya hampir semua komputer hingga HP, saat ini punya fasilitas mencatat.
Karena itu, saran saya bagi yang seringkali lupa dan kelupaan akan sesuatu, rajin-rajinlah mencatat. Mudah-mudahan untuk kebiasaan yang satu ini, Anda tidak akan lupa.
“PENSIL YANG PALING TUMPUL, LEBIH BERHARGA DARI PIKIRAN YANG PALING TAJAM”