MICROSOFT INDONESIA LATIH RIBUAN GURU DI JAWA TENGAH
Microsoft dan Pemerintah Jawa Tengah menjalin untuk memajukan dunia pendidikan berbasis teknologi di Jawa Tengah melalui program “Training on Trainers” untuk melatih para guru agar lebih siap dalam menghadapi era digital.
Microsoft dan Pemerintah Jawa Tengah menjalin untuk memajukan dunia pendidikan berbasis teknologi di Jawa Tengah melalui program “Training on Trainers” untuk melatih para guru agar lebih siap dalam menghadapi era digital.
Survey Microsoft terbaru, satu dari tiga tenaga pendidik menghadapi tantangan berat dalam mengoptimalkan teknologi di ruang kelas karena kurangnya skillsets. Karena itu, pelatihan guru menjadi salah satu faktor terpenting dalam melakukan transformasi digital di dunia pendidikan.
“Kami melihat bahwa banyak sekolah di Indonesia sudah mulai mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum pelajaran. Masalahnya, banyak guru yang tidak mendapatkan pelatihan mengenai teknologi karena teknologi berkembang pesat,” Benny Kusuma (Education Lead, Microsoft Indonesia) dalam siaran persnya, Senin.
Melalui penggunaan komputasi awan, Pemerintah Jawa Tengah berupaya mendorong 70 persen sekolah di provinsi agar menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis teknologi, sehingga calon-calon lulusannya bisa langsung bekerja atau menjadi technopreneur berkualitas.
Jasman Indradno (Kepala Balai Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Provinsi Jawa Tengah) mengatakan teknologi memainkan peranan yang krusial dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
“Salah satu teknologi yang memainkan peranan krusial adalah teknologi komputasi awan. Komputasi awan membantu institusi pendidikan untuk menghemat biaya operasional dan mendukung terjadinya pembelajaran kolaboratif,” ucapnya.
Program itu berlangsung selama 32 jam dan dilakukan dalam jangka waktu dua hari secara tatap muka serta daring di education.microsoft.com. Adapun, materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi pengenalan teknologi komputasi awan serta penggunaan Office 365, Office Mix, Sway, Microsoft Educator Community, dan OneNote Class Notebook yang mampu mendorong siswa untuk belajar secara kolaboratif.
“Melalui OneNote Class Notebook, para guru dapat menciptakan satu halaman OneNote untuk setiap pelajaran yang berbeda. Dikarenakan sifatnya yang kolaboratif, pelajaran-pelajaran tersebut sanggup menyajikan sudut pandang pembelajaran yang berbeda di setiap kelas dan semakin meningkatkan rasa ingin tahu siswa,” jelas Jasman.
Hingga November 2016, program itu telah memberikan pelatihan kepada hampir 4.000 guru yang tersebar di 35 kabupaten di Jawa Tengah, mulai dari SD, SMP, SMA, SMK, sampai Madrasah. Para guru yang telah menempuh pelatihan itu pun mendapatkan sertifikasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.