MICROSOFT INDONESIA AKAN KIRIM GURU MELEK TEKNOLOGI KE HONGARIA
Masih banyak guru dan pendidik di kawasan Asia Pasifik yang belum melek teknologi akibat kurangnya pelatihan dasar-dasar teknologi, pendanaan, dan kurikulum yang belum terintegrasi dengan perkembangan teknologi.
Inilah kesimpulan yang diperoleh dari laporan Microsoft Asia EduTech Survey 2016 terhadap sekitar 200 tenaga pengajar se-Asia Pasifik.
Padahal, sebagian besar guru sudah menyadari bahwa teknologi akan berperan penting dalam proses belajar-mengajar. Mereka memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa, mengefisienkan kerja sebagai pendidik, serta membantu komunikasi yang lebih baik dengan para siswa.
Di masa depan, para guru berharap teknologi dapat membantu mereka untuk menciptakan suasana kelas yang lebih interaktif dan menyenangkan, memungkinkan pembelajaran yang lebih personal untuk tiap siswa, serta mendukung otomatisasi tugas-tugas administratif.
“Pelatihan dasar teknologi untuk guru-guru di Indonesia masih sangat minim. Karena itu, mereka sangat antusias terhadap setiap kesempatan untuk mengembangkan diri dalam bidang teknologi. Hal ini terlihat dalam pernyelenggaraan Partners in Learning yang diadakan di Makassar pada awal Februari 2016, di mana 400 guru berlomba-lomba untuk mendapatkan tempat dalam pelatihan yang hanya dibuka untuk 100 peserta,” ujar Andri Wahyu Pradhana, guru TIK SMPN 6 Ponorogo yang juga seorang Master Trainer dalam program Partners in Learning Microsoft Indonesia.
Microsoft sangat mendukung optimalisasi penggunaan teknologi dalam pendidikan. Dukungan ini diberikan Microsoft dengan menyediakan pelatihan teknologi bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman mereka melalui program Partners in Learning.
“Dalam lima tahun terakhir, Microsoft Indonesia telah membantu memberikan pelatihan kepada lebih dari 150.000 guru di Indonesia,” kata Benny Kusuma (Education Lead, Microsoft Indonesia). “Tahun ini pun Microsoft akan mengirimkan lima guru Indonesia yang memiliki inovasi dalam bidang pendidikan untuk bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam konferensi guru internasional Educator Exchange di Budapest, Hongaria,” tambahnya.
