MATAHARIMALL GANDENG E-COMMERCE SELANDIA BARU UNTUK MEMPERKAYA PILIHAN PRODUK
Kunjungan PM Selandia Baru John Key ke Indonesia pada hari Senin (18/7) lalu dimanfaatkan pemerintah kedua negara untuk menjalin kerja sama dalam beberapa bidang, salah satunya e-commerce.
Pada kesempatan ini, MatahariMall mewakili Indonesia untuk bekerjasama dengan Fishpond, pelaku online marketplace asal Negeri Kiwi, yang merupakan pemasok produk untuk pasar global terbesar di dunia.
Kerja sama ini diresmikan oleh Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong dan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay, yang hadir bersama Hadi Wenas (CEO MatahariMall) dan Ben Powles (CEO Fishpond).
“Dengan bermitra bersama Fishpond, kami akan memiliki tambahan penting ke dalam daftar mitra strategis kami, dan yang lebih penting, pelanggan kami akan dapat menikmati pilihan produk yang lebih banyak untuk berbelanja,” kata Hadi Wenas.
Model bisnis Fishpond bisa dianggap mirip Amazon dengan memasarkan berbagai jenis produk, mulai dari buku, makanan, hingga mainan anak-anak, yang dijual oleh para pemasok dari seluruh dunia. Fishpond mencari harga termurah untuk setiap produk dan siap mengirimkan barang kepada pembeli tanpa biaya pengantaran.
Untuk situsnya, Fishpond menggunakan lisensi platform WorldFront untuk menjual dan mengirimkan lebih dari 20 juta produk dari pemasok di seluruh dunia. Platform ini pula yang akan digunakan bersama MatahariMall untuk mengejar target pemasaran lebih dari 1 juta produk baru di Indonesia pada akhir 2017.
“Platform WorldFront sempurna untuk marketplace seperti MatahariMall.com karena mereka telah memiliki keahlian lokal yang dikombinasikan dengan pelanggan yang ingin membeli beragam produk yang ditawarkan,” tukas Ben Powles.
Powles menambahkan bahwa kemitraan ini akan membuat dua perusahaan ini dapat melakukan fokus bersama-sama pada teknologi dan inovasi untuk membawa pengalaman e-commerce terbaik ke Indonesia.
Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia, Tim Anderson, mengatakan bahwa Selandia Baru dikenal dengan inovasi pada produk teknologi khusus.
“Industri teknologi merupakan sektor yang paling cepat berkembang di Selandia Baru. Hal tersebut menjadikan teknologi menjadi pendapatan ekspor terbesar ketiga di Selandia Baru, setelah produk susu dan pariwisata, yang menghasilkan pemasukan lebih dari $7 miliar,” pungkas Anderson.