MASUK INDONESIA, AMAZON SIAP INVESTASI 600 JUTA DOLAR AS
Salah satu perusahan e-commerce terbesar di dunia, Amazon, akan melebarkan sayap bisnisnya ke Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, Amazon akan menanamkan investasi senilai 600 juta dolar AS atau setara dengan Rp8 triliun pada tahun pertamanya di Indonesia.
“Amazon sudah mengumumkan akan membuka e-commerce di Indonesia. Dia akan menghabiskan investasi 600 juta dollar AS (sekitar Rp 8 triliun) untuk tahun pertamanya di sini (Indonesia),” kata Daniel Tumiwa, Ketua Umum idEA (Indonesian E-commerce Association), seperti dikutip dari Kompas Tekno.
idEA sendiri adalah wadah untuk pelaku e-commerce di Indonesia.
Hanya saja, Daniel belum mengetahui kapan persisnya Amazon akan mulai beroperasi di Indonesia. Amazon sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang rencananya ekspansi bisnis Amazon di Indonesia.
Daniel memperkirakan e-commerce lokal akan ngos-ngosan untuk melawan Amazon lantaran Amazon memiliki teknologi dan modal yang besar untuk bisnis di Indonesia. “Mereka (Amazon) sudah sangat besar. Mereka memiliki semuanya,” kata Daniel.
Uji Pasar
Amazon selama ini memiliki pola yang sama saat hadir si suatu negara. Amazon akan menguji pasar di negara itu pada tahun pertamanya. Setelah satu tahun, barulah Amazon memutuskan apakah mereka akan tetap berada di sana atau hengkang.
“Jika untung atau ada prospek menguntungkan, baru Amazon akan memberikan keputusan untuk stay atau out dari pasar Indonesia,” ujar Daniel.
Hal itu bisa terlihat ketika Amazon melebarkan bisnisnya ke India. Dalam tahun pertama, Amazon mudahnya meraih posisi teratas tangga e-commerce yang sebelumnya diduduki oleh FlipKart. Bahkan, FlipKart mengalami penurunan hingga 50 persen.
Sebaliknya, selama setahun di Tiongkok, Amazon tidak bisa mengalahkan Alibaba dan mereka angkat kaki setahun kemudia dari pasar Tiongkok.
Menariknya, Amazon akan head-to-head dengan Alibaba yang lebih dulu mencuri start dengan menjadi pemegang mayoritas saham Lazada yang juga beroperasi di Indonesia.
Selain itu, masih ada MatahariMall dengan dukungan investasi US$500 juta dari Lippo Group dan Tokopedia yang sempat dikabarkan memperoleh tambahan dana segar US$147 juta pada April lalu.