JOKOWI FOKUS MENGEJAR KETERTINGGALAN INDONESIA DI BIDANG EKONOMI DIGITAL
Presiden Joko Widodo menginginkan Pemerintah berfokus untuk mendorong ekosistem startup Indonesia supaya tidak kalah dengan negara-negara lain yang sudah mulai berinisiatif lebih dulu.
“Saat berkunjung ke Silicon Valley, saya langsung merasa [Indonesia] makin tertinggal. Saya ingin segera pulang dan memikirkan cara bagaimana supaya [startup] kita nggak tertinggal terlalu jauh,” ungkap Jokowi saat membuka konferensi dan pameran e-commerce IESE 2016 di ICE BSD City, Serpong, Banten, Rabu (27/4).
Langkah nyata kemudian dijalankan oleh Jokowi dan para pembantunya di tingkat kementerian sehingga lahirlah beberapa inovasi, seperti program menciptakan 1.000 technopreneur pada tahun 2020.
“Di industri startup kita, yang sudah berjalan ada Tokopedia, Bukalapak, Go-Jek, Blibli, Traveloka. Tapi, minggu lalu saya dengar Alibaba sudah masuk [ke Asia Tenggara]. Ini menjadi peringatan bagi kita bahwa pemain luar sudah melihat potensi kita yang besar,” ujar Jokowi.
Menghadapi persaingan yang semakin ketat ini, pebisnis startup pada umumnya, dan e-commerce khususnya, harus menyiapkan diri. Presiden meminta semua sektor harus segera diisi oleh pelaku startup lokal. “Dunia kompetisi memang kejam, tapi itulah yang harus berani kita hadapi,” pesannya.
Jokowi mengharapkan para pelaku bisnis digital Indonesia untuk berani bersaing dengan pemain asing. Ia mengisahkan pengalaman bertemu sepuluh bos startup lokal di Istana Negara. “Waktu itu saya tanya, berani bersaing dengan orang luar? Mereka jawab, ‘Berani’. Apakah yakin menang? Mereka jawab, ‘Kalau di-support, pasti kita menang’,” paparnya.
Karena itulah, Pemerintah telah memikirkan cara-cara untuk membantu tumbuhnya ekosistem startup dan e-commerce, termasuk menyediakan dana untuk investasi. Presiden berkata, “Pemerintah Thailand sudah menyiapkan 7 triliun rupiah untuk mendukung startup-nya. Kalau kita nggak mengejar, pasti ditinggal.”
Di ujung pidatonya, Jokowi berpesan kepada para pemilik startup untuk tetap berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya. Semua langkah mesti dikalkulasi.
Jokowi juga menitipkan kepada pelaku e-commerce untuk menggunakan teknologi ini untuk bisa membantu kaum petani, nelayan, dan pebisnis UKM yang ingin menjual produk mereka secara online.