( pcs)
GambarBarangjmlBeratTotal
keranjang belanja anda kosong
00,00Rp 0

INILAH DAFTAR KEBIASAAN BURUK PENGGUNA INTERNET DI DUNIA

Senin, Oktober 19th 2015.
Inilah Daftar Kebiasaan Buruk Pengguna Internet di Dunia

Inilah Daftar Kebiasaan Buruk Pengguna Internet di Dunia

Kaspersky Lab menguji ketangkasan cyber kepada lebih dari 18.000 pengguna di seluruh dunia untuk mengetahui bagaimana mereka berperilaku di internet dan seberapa berisikonya kebiasaan online mereka.

Menurut survei tersebut, sebanyak 76 persen responden tidak dapat membedakan halaman web asli dengan yang palsu seperti di Meksiko yang angkanya mencapai 82 persen. Ironisnya, para pengguna melakukan kesalahan dengan memasukan identitas mereka pada halaman phishing yang dirancang untuk mencuri kredensial.

Penjahat cyber menggunakan data yang terkumpul dari situs-situs palsu tersebut untuk mengakses akun pengguna yang kemudian digunakan untuk mendistribusikan iklan, file dan link berbahaya, serta mencuri uang dan data-data rahasia.

Sementara itu, sebanyak 85 persen responden asal Inggris tergolong kurang cermat dalam memeriksa format dari file yang akan mereka unduh. Ketika diminta mengunduh file musik, mereka malah berpotensi mengunduh virus ‘scr’ (screensaver – format umum untuk embedding virus), file executable ‘exe’ atau arsip ‘zip‘.

Banyak warga Jerman yang menyimpan password mereka dalam format yang tidak aman, seperti menuliskannya pada selembar kertas. Warga Spanyol tidak pernah memakai enkripsi ketika mem-backup data mereka. Banyak warga Australia tidak mengetahui browser mereka dapat menyimpan sejarah aktivitas online mereka.

Warga India lebih cenderung membuka lampiran yang mencurigakan dalam email, menyetujui siapa pun yang mengirimkan permintaan untuk menjadi teman dan mengeklik link dari teman-teman mereka di jejaring sosial tanpa memeriksa terlebih dahulu apakah link tersebut aman.

Jenis perilaku itu menunjukkan warga India memiliki risiko menjadi korban penipuan lebih besar dari pengguna di negara lain. Warga Jepang mengabaikan keselamatan diri mereka sendiri dengan tidak membuat salinan cadangan dari data-data milik mereka dan berpikir mereka tidak memiliki data-data rahasia yang perlu dilindungi.

Sedangkan, warga Malaysia menginstal program pada perangkat tanpa membaca terlebih dahulu syarat dan ketentuan yang menyertainya. Biasanya, mereka hanya melakukan adalah “next-next-next-agree“. Warga Rusia dan Republik Ceko cenderung membuat kesalahan ketika memilih situs perbankan yang aman dan tidak mengambil langkah-langkah keamanan tambahan saat melakukan pembelian secara online.

Sementara itu, berdasarkan laporan Kaspersky Security Network (KSN) untuk Q1 tahun 2016, banyak pengguna internet di Indonesia yang mengalami serangan ketika berselancar di web, adapun serangan yang paling banyak berasal dari Trojan-Clicker.HTML.Iframe.dg.

Laporan itu juga mengungkapkan bahwa banyak terdeteksi obyek berbahaya seperti Trojan.Win32.Wauchos.a di komputer pengguna.

Produk terbaru

Cek resi

Pengiriman