INGATKAN PEMERINTAH TENTANG ANCAMAN SERANGAN CYBER
JAKARTA – Ahli teknologi dan informasi, Yono Reksoprodjo mengingatkan pemerintah agar semakin peduli dan paham dengan ancaman serangan di dunia maya (cyber). Menurutnya, peperangan di dunia maya merupakan keniscayaan dan menjadi ancaman bagi keamanan maupun ketahanan negara.
Berbicara pada seminar bertema “Membangun Kedulatan Cyber Nasional Dalam Kancah Global” yang diadakan Ikatan Alumni Lemhanas angkatan ke-49 di Jakarta, Senin (16/3) Yono mengatakan, hal yang patut diketahui tentang cyber bukan semata-mata pada peralatannya semata. Sebab, ada hal-hal penting seperti data rahasia yang perlu dilindungi dari serangan di dunia maya.
“Tidak cukup dengan mamasang alat-alat bagus, tapi data bocor. Ini yang perlu dipahami,” katanya.
Staf ahli Panglima TNI bidang command, control, communication, computers, intelligence, survellance & reconaisence (C4IST) itu menambahkan, langkah penting yang perlu segera dilakukan pemerintah adalah membentuk Badan Cyber Nasional (BCN). Menurutnya, badan itu diperlukan untuk melakukan pengawasan terhadap dunia maya. “Badan ini sangat penting untuk menjamin kemanan dan kenyamanan,” katanya.
Lantas siapa yang harusnya membentuk BCN? Yono mengatakan, badan itu idealnya dibentuk oleh presiden dan bertanggung jawab langsung ke kepala negara. Alasannya, BCN harus mengkoordinasikan lembaga-lembaga lain seperti Badan Intelijen Negara, Badan Intelijen Strategis, hingga kepolisian sehingga harus dalam kendali presiden.
Yono menambahkan, karena ancaman serangan cyber yang terus berkembang maka orang-orang yang duduk di BCN pun harus paham betul dengan persoalan yang ada. Karenanya, jangan sampai BCN nantinya hanya asal dibentuk saja.
Menurut Yono, orang-orang yang duduk di BCN harus terlatih, menjalani berbagai simulasi dan benar-benar siap ketika harus menangani serangan cyber. “Serangan cyber ini beda dengan perang konvensional, yang rumusnya satu musuh diserang dengan satu pasukan. Ini cukup dilawan satu orang,” tandasnya.
Sedangkan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Tedjo Edhi Purdijatno tak menampik anggapan tentang bahaya ancaman serangan cyber. Menurutnya, serangan melalui dunia maya bisa melumpuhkan berbagai aktivitas ekonomi, layanan umum, perbankan, bahkan pertahahan.
Tedjo menambahkan, kementerian yang dipimpinnya telah memiliki desk ketahanan nasional keamanan informasi cyber nasional (DK2ICN). “Ini merupakan kebutuhan mendesak yang membutuhkan pola berpikir yang out of the box untuk mengelola sistem dan manajemen koordinasi ketahanan dan keamanan informasi di ruang cyber secara integratif,” kata Tedjo yang tampil sebagai pembicara kunci dalam seminar itu.(ara/jpnn)