( pcs)
GambarBarangjmlBeratTotal
keranjang belanja anda kosong
00,00Rp 0

CELAH KEAMANAN DI BALIK ASISTEN VIRTUAL CHATBOT

Senin, Oktober 19th 2015.
Celah Keamanan di Balik Asisten Virtual Chatbot

Hacker typing on a laptop

Inovasi teknologi memang tidak ada habisnya. Kini para pabrikan teknologi sedang mengembangkan asisten cerdas chatbot yang mengadopsi teknologi kecerdasan buatan, antara lain Facebook, WhatsApp, Google, dan LINE.

Namun, inovasi ini tidak luput dari perhatian para kriminal siber atau hacker yang akan mencari cara baru dengan memanfaatkan chatbot untuk mencuri uang atau melancarkan kejahatannya.

Hacker menilai chatbot bisa memberikan banyak keuntungan karena pengguna cenderung menggunakan chatbot untuk memberitahukan informasi rahasia, seperti kartu kredit, atau seorang pekerja menggunakan chatbot untuk mengunggah informasi rahasia perusahaan atau bisnis.

Hacker pun bisa mengambil alih sebuah ponsel dan memungkinkan mereka untuk menyadap panggilan telepon dan mengarahkan panggilan ke sebuah bot. Setelah itu, para hacker dapat membuat sistem voice mail palsu untuk melakukan phishing scam untuk meminta pengguna memberikan informasi pribadi, seperti nomor rekening bank, password, dan kartu kredit kepada penipu.

Karena itu, perusahaan pembuat chatbot dan pengguna harus memprioritaskan faktor keamanan karena banyak serangan siber yang menargetkan perangkat mobile. Para operator telekomunikasi pun harus memastikan bahwa jaringan mereka aman untuk melindungi informasi mereka sehingga tidak bocor keluar dan membuat pelanggan kecewa.

Adapun untuk mencegah terjadinya serangan melalui bot, pengguna dan khususnya perusahaan harus melindugi diri dengan back-end infrastructure yang tangguh.

Lalu, perusahaan juga harus memperhatikan protokol SS7 (Signalling System No. 7) yang kerap digunakan sebagai sasaran para peretas. Protokol itu membutuhkan rancangan yang lebih komprehensif dibandingkan dengan metode perlindungan IP firewall saat ini.

Produk terbaru

Cek resi

Pengiriman