BANTU SEKURITI PERUSAHAAN, CISCO REKOMENDASIKAN SECURITY MANIFESTO
JAKARTA, PCplus – Tahun demi tahun, para peretas (hacker) makin lihai. Mereka kian mahir memanfaatkan celah keamanan untuk menghindari deteksi dan menyembunyikan aktivitas-aktivitas berbahaya. Mereka rajin menyesuaikan tekniknya dalam melakukan serangan cyber, dalam cara yang sulit dideteksi dan dianalisis.
Para penyerang keamanan semakin bergeser dari mencari celah untuk menyerang server dan operating system, dan lebih fokus untuk mencari cara mengeksploitasi pengguna dalam tingkatan browser dan e-mail. Para pengguna yang mengunduh dari situs-situs berbahaya berkontribusi sebesar 228% terhadap peningkatan serangan keamanan atas Silverlight, seiring dengan 250% peningkatan jumlah eksploitasi spam dan malvertising.
Tahun lalu, menurut Cisco tercatat ada 3 tren yakni showsoe spam, exploit kit, dan malicious combinations. Pada showsoe spam, penyerang mengirimkan spam dalam volume rendah ke rangkaian alamat-alamat IP yang luas untuk menghindari deteksi, menciptakan kesempatan untuk memanfaatkan akun-akun yang terkompromi dalam banyak cara. Sementara exploit kit kini memanfaatkan kelemahan Flash dan Java Script untuk mempersulit perangkat keamanan mengidentifikasi dan menampik eksploitasi keamanan tersebut dan menganalisanya dengan tools-tools reverse engineering yang ada.
Dalam Cisco 2015 Annual Security Report disebutkan bahwa untuk melindungi diri dari serangan cyber, organisasi harus mulai mengadopsi pendekatan ‘all hands on deck’. Jajaran direksi perusahaan sudah waktunya mengambil bagian dalam menetapkan prioritas dan ekspektasi keamanan.
‘Security Manifesto’, serangkaian prinsip keamanan formal sebagai fondasi keamanan dari Cisco, dapat membantu jajaran direksi, tim keamanan dan pengguna teknologi di dalam satu organisasi untuk memahami dan merespon terhadap tantangan cyber security di dunia sekarang secara lebih baik. Prinsip-prinsip ini juga dapat berfungsi sebagai standar pembanding atau baseline bagi organisasi dalam upaya mereka untuk menjadi lebih dinamis dalam pendekatan keamanan mereka dan menjadi lebih adaptif dan inovatif dalam menghadapi tantangan-tantangan keamanan.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Keamanan harus dapat mendukung bisnis.
2. Keamanan harus dapat bekerja dengan arsitektur yang ada – dan fungsional.
3. Keamanan harus transparan dan informatif.
4. Keamanan harus memungkinkan visibilitas dan tindakan yang tepat.
5. Keamanan harus dilihat sebagai ‘people problem.’
