ALASAN PENIPUAN ONLINE MENJAMUR DI INDONESIA, GAMPANG BUAT SITUS PALSU
Ilustrasi situs palsu yang menggunakan blogspot
Saat ini banyak sekali penipuan online yang merebak di dunia maya dan sangat meresahkan masyarakat seperti “mama minta pulsa”, modus undian berhadiah, dan lain-lain. Tidak heran, banyak masyarakat yang tertipu dengan penipuan online dan membuat sejumlah uang mereka raib karena para penjahat meminta korban melakukan transaksi melalui ATM.
Sigit Widodo (COO, PANDI) mengatakan saat ini modus penipuan online menyebar melalui layanan pesan singkat (SMS) dan menggiring korban untuk mengklik situs palsu. Para penjahat pun sangat mudah membuat situs palsu karena adanya aplikasi atau situs clonezone.link/editclone yang dapat membuat situs palsu sangat mirip dengan situs asli sehingga membuat korban yang awam terkecoh dan mengiranya sebagai situs asli.
“Kenapa penipuan internet sangat marak karena membuat situs palsunya sangat mudah. Mereka (penjahat) menggandakan situs asli dengan mengklik clonezone.link/editclone, memasukkan alamat dan buat domain yang agak mirip sehingga orang tertipu,” katanya dalam seminar Vaksincom dengan tema Identifikasi Website Spam dan Scam di Jakarta, Rabu (14/12).
“Tidak perlu memahami hal teknis, situs palsu mudah dibuat,” ucapnya.
Ilustrasi SMS palsu
Sigit mengatakan para penjahat biasanya menggandakan situs-situs perbankan dan operator telekomunikasi untuk menjebak korbannya. Si-korban tertarik mengklik link-nya karena mereka diberitakan telah memenangi undian berhadiah. Apalagi tampilan situsnya sangat mirip dengan aslinya.
“Tips penipuannya sih sederhana, tapi masih banyak korban setiap tahunnya. Si-penjahat meminta korban untuk menyelesaikan persyaratan pengambilan hadiah melalui transaksi ATM dan mentransferkan sejumlah uang, ujarnya.
Modus lainnya yang berbahaya adalah phishing. Phishing adalah cara penipu untuk mencuri identitas dan mendapatkan akses nama pengguna dan password.
“Penipuan kebanyakan pakai Blogspot karena simpel dan bisa dimengerti orang awam. Cukup meyakinkan korban untuk mengekliknya,” ucapnya.
