( pcs)
GambarBarangjmlBeratTotal
keranjang belanja anda kosong
00,00Rp 0

AKIBAT MASALAH KEAMANAN, 33% PERUSAHAAN DI DUNIA KEHILANGAN PELANGGAN DAN PEMASUKAN

Senin, Oktober 19th 2015.
Akibat Masalah Keamanan, 33% Perusahaan di Dunia Kehilangan Pelanggan dan Pemasukan

The Cisco System Inc. logo is seen on the exhibit floor at the National Cable and Telecommunications Association (NCTA) Cable Show in Washington, D.C., U.S., on Tuesday, June 11, 2013. The Cable Show is expected to bring in more than 10,000 attendees with 286 companies on the exhibit floor. Photographer: Andrew Harrer/Bloomberg via Getty Images

Cisco baru-baru ini merilis Laporan Tahunan Cybersecurity (Annual Cybersecurity Report – ACR) tahun 2017.

Hasilnya, lebih dari sepertiga perusahaan mengaku telah mengalami security breach atau pembobolan keamanan pada tahun 2016. Akibatnya, mereka pun kehilangan setidaknya 20 persen dari jumlah pelanggan, kesempatan bisnis, dan pemasukan.

Berpijak pada kenyataan itu, sekitar 90 persen dari perusahaan tersebut kini meningkatkan perlindungan dari ancaman keamanan siber dengan memisahkan fungsi TI dan security (38 persen), menambah pelatihan kesadaran keamanan bagi karyawan (38 persen), dan menjalankan teknik mitigasi risiko (37 persen).

Laporan Cisco ini merupakan hasil survei terhadap hampir 3.000 chief security officer (CSO) dan security operations leader di 13 negara yang tergabung dalam Security Capabilities Benchmark Study, sebagai bagian dari Cisco ACR.

Tantangan Keamanan Terbesar

Dalam survei ini, para CSO menyebutkan keterbatasan biaya, rendahnya kompatibilitas sistem, dan kurangnya praktisi terlatih sebagai tantangan terbesar dalam meningkatkan keamanan.

Mereka juga mengungkapkan bahwa departemen keamanan perusahaan telah menjadi lebih kompleks, dengan 65 persen dari perusahaan mengaku menggunakan 6 hingga lebih dari 50 produk keamanan pada saat bersamaan. Hal ini justru membuat semakin besarnya celah keamanan.

Dalam mengekspoitasi celah-celah ini, data ACR menunjukkan bahwa para kriminal telah mengaktifkan kembali vektor serangan klasik, seperti adware dan email spam. Sebanyak dua per tiga (65 persen) email yang diterima perusahaan saat ini berupa spam, dengan 8 – 10 persen email jatuh ke dalam kategori malicious atau berbahaya. Volume spam di dunia memang sedang meningkat, cenderung akibat botnet yang besar dan aktif.

Cisco pun memantau perkembangan dari upaya memangkas “time to detection” (TTD), yaitu lamanya waktu antara serangan dan pendeteksian serangan. Cepatnya waktu deteksi amat berpengaruh dalam mempersempit ruang gerak para penyerang dan meminimalkan kerusakan akibat intrusi.

Cisco telah sukses memperkecil TTD dari rata-rata 14 jam di awal 2016 menjadi serendah-rendahnya 6 jam di paruh terakhir dari tahun tersebut. Angka ini berdasarkan telemetri opt-in yang dikumpulkan dari produk keamanan Cisco yang digunakan di seluruh dunia.

Akibat Masalah Keamanan, 33% Perusahaan di Dunia Kehilangan Pelanggan dan Pemasukan

Perangkat keamanan siber Cisco ASA Firepower.

Amankan Bisnis, Tingkatkan Kewaspadaan

Menanggapi hasil laporan ini, Cisco memberi masukan langkah-langkah yang bisa diambil perusahaan untuk mencegah, mendeteksi, dan memitigasi ancaman, serta meminimalkan risiko, yaitu:

  1. Jadikan keamanan sebagai prioritas bisnis: Pemimpin perusahaan harus memprioritaskan keamanan, serta mendorong penggunaan dan penyediaan dana untuk belanja keamanan.
  2. Ukur disiplin operasional: Revisi praktik, patch, dan kontrol atas titik akses atau access points terhadap sistem jaringan, aplikasi, fungsi, dan data.
  3. Uji efektifitas keamanan: Terapkan metrik yang jelas dan gunakan metrik tersebut untuk melakukan validasi dan memperbaiki praktek keamanan.
  4. Gunakan pendekatan terhadap pertahanan yang terintegrasi: Prioritaskan integrasi dan otomatisasi pada kriteria penilaian sistem keamanan untuk meningkatkan visibilitas, mempermudah interoperabilitas, dan mengurangi waktu dalam pendeteksian dan penghentian serangan. Dengan demikian, tim keamanan pun bisa fokus pada upaya penyelidikan atau investigasi dan penyelesaian pada ancaman sesungguhnya.

Produk terbaru

Cek resi

Pengiriman