WASPADA! HACKER INCAR BANK-BANK DI ASIA TENGGARA
Perusahaan keamanan Fortinet penjahat siber mengincar sektor perbankan di Asia Tenggara dan mengincar data-data keuangan yang sensitif.
Industri perbankan harus menjamin keamanan data pelanggannya di cloud, menyusul pengdopsian cloud akan tumbuh pesat di industri pada 2017. Perbankan harus mempertahankan visibilitas data dan mempertahankan keamanan berdasarkan lokasi data.
“Industri keuangan dan perbankan terus menjadi target utama karena memiliki banyak data sensitif yang harganya sangat mahal di pasar gelap,” Jongvibool (VP Southeast Asia and Hong Kong, Fortinet) seperti dikutip CIO-Asia.
“Kriminal siber menggunakan metode baru untuk mengeksploitasi jaringan FSI yang kompleks dan mengembangkan teknik baru untuk mengelabui pemeriksaan keamanan,” ujarnya.
Pada 2017, Fortinet mengharapkan dua cara otentikasi (2FA) yang berada di lapisan keamanan terdepan dan sebagiannya lagi melapis pertahanan.
2FA mengombinasikan passwords yang pengguna sudah mengetahuinya dengan otentikasi lainnya yang menghubungkan perangkat pengguna. Misal, memasang One-Time PIN (OTP) kepada smartphone pengguna.
Solusi itu tetap mempertahankan login tradisional dan keamanan serta memberikan pengguna akses keamanan yang lebih kuat ketika menghandle transaksi keuangan yang sensitif.
Akhirnya, solusi keamanan siber akan meningkatkan motode serangan yang kompleks. Karena itu, layanan jasa perbankan harus mengusung arsitektur Security Fabric yang memberikan kesadaran dan visibilitas ke setiap elemen keamanan.