( pcs)
GambarBarangjmlBeratTotal
keranjang belanja anda kosong
00,00Rp 0

TERTARIK JADI PENDIDIK IDEAL?

Senin, Oktober 19th 2015.
KISAH PROF SOETANDYO, HIDUP SEDERHANA & TIDAK BERUMAH – MOBIL

Oleh : Magdalena Sukartono

Tahun ajaran baru belum lama berlalu. Hampir setiap pergantian tahun ajaran, saya sering diminta memberikan motivasi kepada para guru dan karyawan, termasuk kepala sekolah. Bukan hanya di Jogja tetapi juga di beberapa daerah sampai ibukota. Saya selalu mengajak para peserta untuk meningkatkan pelayanan terhadap anak didik. Selalu saya tegaskan, bahwa anak didik bukanlah sekedar obyek, melainkan harus dipandang sebagai subyek, sebagai pribadi yang harus dihargai. Para guru hendaknya tidak hanya berfungsi sebagai pengajar, melainkan benar–benar berperan sebagai pendidik. Mengapa ? Karena fungsi pengajar hanyalah menyampaikan ilmu pengetahuan, titik ! Tapi sebagai pendidik lebih dari itu. Ada extra tugas yaitu memberi didikan kepada anak sehingga berhasil mencapai tujuan.

Sebenarnya jika kita cermati, tidak terlalu sulit untuk membedakan, siapa-siapa guru yang benar-benar berjiwa pendidik, yang bekerja karena panggilan hati, seperti para guru dalam kisah Laskar Pelangi. Kita juga bisa mengetahui, guru-guru mana yang bekerja setengah hati bahkan terpaksa. Misalnya : menjadi guru karena dituntut oleh keadaan, bahwa ia harus cepat bekerja untuk mendapatkan nafkah atau penghasilan. Juga agar dirinya tidak termasuk apa yang disebut pengangguran. Sebagian malah ada yang berpendapat, seolah–olah bila menjadi guru (apalagi jika berhasil bekerja di sekolah terkemuka atau favorit !), serasa jadi naik gengsinya.

Nah, yang baik dan benar… seorang pendidik itu seperti apa ? Pendidik yang ideal itu bagaimana ?

KISAH NYATA DI SEKELILING SAYA

Sebelum kita bicara lebih lanjut tentang apa dan bagaimana pendidik yang ideal atau bagaimana mendidik dengan hati, saya ingin mengajak Anda mengikuti kisah nyata berikut ini. Tentang seorang Kepala SMU yang bekerja lebih dari 20 tahun , yang telah menjadi “idola” bagi murid-murid dan para alumninya. Punya kisah menarik yang unik dan menggelitik. Mau tahu ?

Kita sebut saja Bu Indah. Bukan nama sebenarnya. Menjadi Kepala Sekolah sejak gadis, berhasil memimpin dan menjadikannya sebagai sekolah favorit. Setelah purna tugas, ia sempat diminta yayasan untuk memimpin kembali dan menangani sekolah yang saat itu dalam kondisi kritis. Dalam waktu 6 bulan, ia berhasil memulihkan situasi dan kondisi sekolah yang brengsek dan berantakan, sehingga bisa menjadi sekolah favorit lagi. Saya sebut brengsek dan berantakan, karena murid-murid tak dapat dikendalikan. Disiplin sulit ditegakkan. Terjadi belasan perkelahian antar siswa dan antar sekolah. Bahkan antar guru dan karyawan.

Tindakan-tindakannya dalam penanganan masalah sungguh unik dan luar biasa. Siswa yang bandel beberapa bulan tidak membayar SPP (padahal dari keluarga berada ), dipanggilnya untuk bicara dari hati ke hati. Bukan ditampar sebagaimana telah terjadi pada masa Kepala Sekolah sebelumnya, sehingga timbul kerusuhan. Seperti : mobil Kepala Sekolah dan dinding kaca sekolah juga dihancurkan. Dari hasil sharing dan counseling ini, ditemukanlah penyebab keterlambatan pembayaran SPP, yang sungguh mengharukan. Misalnya : ada siswa yang membela ibunya ketika orang tuanya bertengkar, disebabkan si ayah punya WIL. Karena kalap, si anak meninju si ayah. Akibatnya ia diusir dan tidak mendapat kiriman uang.

Selain itu, ada yang tidak mendapat kiriman uang, disebabkan ayahnya meninggal dan kakak yang menanggung biayanya sering terlambat mengirim uang. Begitu pula ada yang belajar sambil bekerja, dengan berjualan tas di depan sebuah toko di trotoir. Si Kasek ini ikut membeli tas dagangannya dan dibagikan kepada guru-guru untuk membantu menjualkan. Ada lagi siswa yang dipinjami uang supaya bisa bayar SPP. Dikembalikan setelah kiriman uang datang. Bahkan ada yang diberikan pekerjaan, misalnya : mengetik. Yang benar-benar tidak mampu, dibebaskan dari kewajiban membayar. Wah, andai terjadi pada masa sekarang, pasti dimintakan Kartu Indonesia Pintar kepada pak Jokowi. Iya, kan ? Hehehee…..

Yang tak kalah unik, yaitu ketika diberi tahu bahwa karyawati kantor Tata usaha yang belum menikah ternyata hamil. Uniknya yaitu : Bukannya dikeluarkan, malah si karyawati itu dibantu mengatasi masalahnya. Orangtuanya di desa yang tidak setuju dengan sang calon menantu, didatangi dan disentuh hatinya, agar mau menikahkan puterinya. Sementara menunggu hari kelahiran, perut yang semakin besar disamarkan dengan cara memberinya pakaian yang longgar, sehingga tidak begitu nampak kalau sedang hamil. Kebetulan juga kandungannya termasuk kecil. Tindakan ini dilakukan, supaya tidak terjadi kehebohan di sekolah sehingga menjadi bahan gosip yang ramai. Akhirnya si karyawati berhasil menikah dengan direstui orang tuanya, dan semuanya berjalan dengan mulus.

Bu Indah benar-benar mendidik dengan hati. Bahkan dengan sepenuh hati. Gaji yang sangat kecil tak dihiraukan. Malah pernah gaji sebulan disumbangkan kepada karyawan sebagai modal untuk mendirikan koperasi karyawan., ketika ia tak berhasil mengusulkan/ memperjuangkan kenaikan gaji mereka kepada Pengurus yayasan.

Setelah purna tugas, kasihnya berbuah. Ia sering mendapat undangan reuni. Mendapat suvenir dari para alumni, berbagai tanda kasih dari TV sampai gelang emas. Saat suaminya meninggal, mantan anak didiknya yang justru nakal-nakal- lah yang hadir untuk membantu sampai berhari- hari. Hingga beberapa puluh tahun kemudian, saat mengalami kesulitan, mantan anak didiknya berdatangan. Muncul sebagai malaikat penolong. Benih kasih sayang mendidik dengan hati telah berbuah manis !

PENDIDIK IDEAL : MENDIDIK DENGAN HATI.

Seperti apakah kriteria seorang pendidik sehingga bisa memenuhi persyaratan untuk disebut PENDIDIK IDEAL ? Menurut saya, seorang pendidik ideal adalah pendidik yang tidak hanya memiliki IQ , tetapi juga ESQ. Pendidik yang bekerja dengan ikhlas, bisa mendidik dengan hati. Pendidik yang bisa memenuhi kriteria : Dihormati –

Dihargai – Dicintai.

Pendidik yang DIHORMATI, berhubungan dengan penampilannya. tercakup pada
5 S, yaitu : segar – serasi – semangat – santun – simpatik. juga memiliki kecakapan / kepandaian yang melebihi dari yang dibimbing !
Pendidik yang DIHARGAI, yaitu yang mampu menjadi teladan/panutan. Punya integritas , punya komitmen tinggi, sesuai kata dengan perbuatan.
Pendidik yang DICINTAI. Sikap & watak si Pendidik akan menentukan, apakah ia mampu merebut hati anak didiknya. Dengan kata lain dicintai.
Yaaah….seperti apa sih yang dicintai itu ?
Pendidik yang bisa menghormati hak anak didik.
Mampu mengenal anak didiknya secara baik.
Tidak bersikap membeda-bedakan.
Memberi bimbingan dalam bentuk arahan dan budi pekerti.
Memberi dorongan berupa pemberian semangat dan pujian.
Dalam menyelesaikan masalah, tidak mencari kambing hitam, melainkan memberi solusi.
Memberi perhatian dengan sentuhan-sentuhan kecil. Misalnya memberi ucapan selamat atau pujian, menepuk bahunya, dsb.

Menjadi pengajar memang lebih mudah daripada menjadi pendidik. Tidak semua guru mampu menjadi pendidik, apalagi pendidik ideal.

TIPS MENJADI PENDIDIK IDEAL

Kiat-kiat apa yang diperlukan untuk menjadi Pendidik Ideal ? Pendidik yang mampu mendidik dengan hati ? Ada 8 tips yang perlu kita perhatikan, yaitu :

  1. Menempatkan kerja sesuai konteks : memberikan visi, menetapkan tujuan yang jelas sesuai pedoman, memonitor & menganalisa prestasi anak didik.
  2. Mengembangkan anak didik : mengajar secara terbuka, memberi daftar bacaan/ literatur.
  3. Memberi dukungan/memberdayakan : bersedia mendengar usulan & keluhan.
  4. Memberi semangat berupa dorongan & pujian.
  5. Bersedia menjadi pengaman : mencarikan solusi atas masalah anak didik, menjaga kerahasiaan bila diperlukan.
  6. Berkomunikasi secara asertif
  7. Menjadi teladan bagi anak didik : disiplin, bersikap jujur, bertanggung jawab, memperhatikan kode etik/etika profesi.
  8. Last but not least : Tidak menjadi “killer ” terhadap anak didiknya.

Jelaslah, bahwa pendidik ideal adalah pendidik yang mampu mendidik dengan hati. Dengan kata lain yang memiliki kecerdasan emosi. Apakah Anda tertarik untuk menjadi PENDIDIK IDEAL ?


Magdalena Sukartono. Praktisi, konsultan SDM, Trainer, Kolumnis Tetap Rubrik Ketenagakerjaan Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta. Pengelola Lembaga Pengembangan SDM Abisatya Paramitra. Lahir di Mayong, Jepara 5 Oktober 1938 dan telah memberikan lebih dari 3.000 kali pelatihan di berbagai wilayah di Indonesia.


Produk terbaru

Rp 29.900 39.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Kode27670 - Optimals Oxygen Boost Face Blotting Tissues
Nama BarangOptimals Oxygen Boost Face Blotting Tissues
Harga Rp 29.900 39.000
Anda HematRp 9.100 (23.33%)
Lihat Detail
Rp 139.000 198.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Kode30348 - Optimals Even Out Face Lotion SPF 30
Nama BarangOptimals Even Out Face Lotion SPF 30
Harga Rp 139.000 198.000
Anda HematRp 59.000 (29.80%)
Lihat Detail
Rp 195.000 198.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
KodeOptimals White Skin Youth
Nama BarangOptimals White Skin Youth
Harga Rp 195.000 198.000
Anda HematRp 3.000 (1.52%)
Lihat Detail
Rp 145.000 169.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
KodeOptimals Body
Nama BarangOptimals Body
Harga Rp 145.000 169.000
Anda HematRp 24.000 (14.20%)
Lihat Detail
Rp 129.000 179.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
KodeOptimals Even Out CC Face Cream SPF 20
Nama BarangOptimals Even Out CC Face Cream SPF 20
Harga Rp 129.000 179.000
Anda HematRp 50.000 (27.93%)
Lihat Detail
Rp 195.000 198.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Kode32411 - Optimals White Radiance Day Fluid spf 30
Nama BarangOptimals White Radiance Day Fluid spf 30
Harga Rp 195.000 198.000
Anda HematRp 3.000 (1.52%)
Lihat Detail

Cek resi

Pengiriman