( pcs)
GambarBarangjmlBeratTotal
keranjang belanja anda kosong
00,00Rp 0

TELKOMTELSTRA SOROTI SEKTOR KEAMANAN INFORMASI DALAM UPAYA TRANSFORMASI DIGITAL PERUSAHAAN

Senin, Oktober 19th 2015.

Telkomtelstra Soroti Sektor Keamanan Informasi dalam Upaya Transformasi Digital PerusahaanDalam upaya transformasi digital, perusahaan akan dihadapkan pada beberapa permasalahan, seperti modernisasi infrastruktur, teknologi, serta perubahan budaya kerja dan pola pikir. Telkomtelstra menambahkan satu lagi hal yang harus disoroti, yakni keamanan informasi.

Keamanan informasi merupakan fondasi dari bisnis digital yang memerlukan cara-cara baru dalam menilai, mengawasi, serta mengelola keamanan di lingkungan bisnis yang baru.

Saat ini, lingkup dan risiko keamanan cyber telah meluas seiring dengan transisi organisasi bisnis ke arah bisnis digital. Kurangnya infrastruktur yang dimiliki dan layanan di luar kendali TI harus dapat diselesaikan oleh keamanan cyber.

Guna mendukung pelaku industri Indonesia untuk menerapkan sistem keamanan cyber yang tepat, Telkomtelstra mengidentifikasi lima area fokus bagi para pelaku industri:

  1. Kepemimpinan dan Pemerintahan. Atribut utama dalam menyeimbangkan antara kebutuhan untuk melindungi keamanan perusahaan dan kebutuhan untuk menjalankan bisnis, meliputi: pengambilan keputusan, penentuan prioritas, alokasi dana, pengukuran, pelaporan, serta transparansi dan akuntabilitas.
  2. Peningkatan Ancaman Lingkungan. Respons atas kejadian yang meliputi serangan-serangan gangguan bisnis harus menjawab permasalahan proses pemulihan dan ketahanan sistem.
  3. Keamanan Informasi pada Kecepatan Bisnis. Bisnis digital bergerak dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bisnis tradisional, sedangkan pendekatan keamanan tradisional yang dirancang untuk kontrol maksimal tidak akan sesuai dengan inovasi digital. Peluang bisnis, pengembangan, pengambilan keputusan dan ekspektasi di era saat ini harus dapat diselesaikan pada saat yang tepat dan efisien, dengan kemampuan serta praktik-praktik yang baru.
  4. Keamanan Informasi di Ambang yang Baru. Berbagai kasus yang terjadi mengenai pelanggaran keamanan saat ini telah mendorong perubahan di strategi keamanan, bahwa semua serangan tidak dapat dihindari. Aktivitas malware saat ini terjadi terlalu sering, terlalu dapat disamarkan, serta terlalu inovatif bagi organisasi yang hanya bergantung pada strategi pencegahan yang sempurna.
  5. Proses dan Manusia. Dengan percepatan bisnis digital serta kekuatan yang diberikan teknologi kepada individu-individu, saat ini menjadi sangat penting untuk mendorong adanya perubahan perilaku dan keterlibatan–dari pegawai sampai pelanggan. Keamanan informasi harus mengakomodasi dan memenuhi kebutuhan manusia melalui perubahan proses dan budaya.
  6. Dengan menerapkan lima area fokus tersebut, organisasi diharapkan dapat melindungi keamanan informasi dari sistem TI-nya dari berbagai ancaman, termasuk ancaman malware yang telah tumbuh dan hadir di berbagai tempat.

Produk terbaru

Cek resi

Pengiriman