TECHNOPRENEUR INDONESIA HARUS TUMBUH

Novistiar (kiri) sedang memaparkan potensi kewirausahaan teknologi di Indonesia. (Brama/InfoKomputer)
Depok, InfoKomputer – “Jadi technopreneur itu mudah. Capital (modal) tak perlu besar, tapi peluang pendapatannya tinggi. Passion dan punya ide cemerlang, itu kuncinya,” kata Novistiar Rustandi dari Founder Institute, di hadapan puluhan anggota Depok Mobi dalam acara sosialisasi Indosat Wireless Innovation Contest ke 8 sore kemarin (2/6).
Ungkapan Novistiar tadi terkait minimnya jumlah wirausaha teknologi (technopreneur) di Indonesia. Padahal, menurut Novistiar, pada tahun 2015 mendatang, jumlah penggguna Internet di Indonesia diprediksi sebagai terbesar kelima di dunia.
“Dari data redwing-asia.com terlihat Indonesia sebagai pasar potensial besar untuk hal-hal yang terkait internet. Sebagian besar dari mereka mengaksesnya lewat perangkat mobile, jadi kesempatan untuk mendapat hasil dari sana lebih tinggi ketimbang kita merintis usaha di Silicon Valley. Sudah banyak pesaingnya,” terang pria berkacamata ini.
Selain potensi pasar yang besar, para pelaku wirausaha di bidang teknologi juga punya kesempatan dilirik oleh investor luar yang sekarang sudah banyak berdatangan. Novis mendata ada sekitar 11 investor yang sedang mencari perusahaan startup teknologi dalam negeri, salah satunya adalah Indosat dengan program IWIC-nya.
Dalam kesempatan yang sama hadir pula Division Head of Public Relation PT Indosat, Adrian Prasanto yang memaparkan informasi tentang program IWIC. Adrian mengajak pemuda Indonesia yang memiliki ide kreatif untuk bergabung dalam program yang diselenggarakan hingga November tahun ini.
“Kalau punya ide bagus langsung kirim ke kita di www.indosat.com/iwic. Ada hadiah menarik untuk 100 pengirim ide pertama dan bisa berkesempatan mendapat 1 unit iPad,” jelas Adrian. Ia juga mengatakan bagi ide terpilih ada kesempatan meraih hadiah 25 juta rupiah, gadget serta beasiswa dari Founder Institute.