SAMUEL FRANKLYN, PROGRAMMER KEBANGGAAN INDONESIA ITU TELAH BERPULANG

Samuel Franklyn 1
Indonesia sedang berkabung dengan kepergian programmer kebanggaan Indonesia Samuel Franklyn di Jakarta pada Jumat malam.
“Teman kita, Samuel Franklyn, sudah berpulang ke rumah Bapa pada Jumat 25 November 2016 malam. Saat ini jenazah disemayamkan di Rumah Duka Jelambar, Ruang Lily lantai dasar. Kebaktian Penutupan Peti akan diadakan malam ini pukul 19.00 dan pemakaman akan dilaksanakan esok pagi, Minggu 27 November 2016, di Tegal Alur. Berangkat dari Rumah Duka pukul 10.00 pagi,” tulis laman Akun Faebook Samuel.
Samuel Franklyn (48) meninggal dunia akibat penyakit syaraf tulang belakang atau Hernia Nucleus Pulposus (HNP) yang membuatnya lumpuh. Hal itu membuat Samuel yang kerap disapa Sam hanya bisa bekerja sambil berbaring di atas kasur.
Gara-Gara Terjatuh
Awalnya, Sam sedang berjalan kaki untuk mencari taksi, tiba-tiba ia merasakan lutut kirinya melemat dan membuatnya terjatuh. Kala itu, Sam merasa tidak terjadi masalah serius dan ia mampu bangkit hingga berangkat ke kantor. Beberapa hari kemudian, Sam merasa perutnya kejang dan kaki kesemutan hingga akhirnya tidak bisa berjalan dan hanya terbaring di atas kasur.
Tempat kerja Sam, Galileo Indonesia memperbolehkannya bekerja di rumah. Meski lumpuh, Sam sangat ahli dalam pemrograman komputer terutama program Java. Ia juga mengerjakan sejumlah proyek lain, salah satunya program parkir bersama temannya.
Meski lumpuh, Sam tidak putus semangat dan terus bekerja. “Selagi manusia masih bernafas dan bisa, maka kita semua harus mandiri dan tidak pernah menyerah,” katanya yang bercita-cita menjadi programmer sejak kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA).

Samuel Franklyn
Terinspirasi Bill Gates
Sam sangat ingin menjadi programmer berkat kesuksesan programmer Bill Gates (co-founder Microsoft) dan Larry Ellison (co-founder Oracle) yang kaya raya.
“Saya ingin menjadi programmer karena ingin kaya seperti Bill Gates dan Larry Ellison. Padahal, kenyataannya tidak seperti itu. Mereka itu kaya bukan bermodal programmer saja karena banyak programmer yang lebih hebat dari mereka tapi tidak sekaya mereka. Programmer tidak cukup, harus pandai bisnis juga,” tuturnya seperti dikutip dari berbagai sumber.
Dalam perjalanan mempelajari soal pemrograman, Sam memutuskan menjadikan programmer sebagai sebuah profesi.
“Saya akhirnya tahu keasyikannya jadi programmer yaitu memecahkan masalah. Kalau kata dosen saya, programmer itu seperti makan gajah, saking besarnya masalah yang harus dipecahkan. Sehingga nanti kalau program telah selesai dibuat, rasanya akan lega sekali,” kata pria lulusan Univesitas Gunadarma.

Samuel Franklyn
Kesan Pak Menteri
Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika) mengatakan Indonesia patut bangga memiliki seorang programmer handal karena Sam tidak pernah menyerah, semangat walaupun sakit.
“Kita patut bangga dengan Samuel. Ia tetap semangat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,” ucapnya.
“Bung Samy adalah sedikit dari programmer Indonesia yang sangat menguasai ‘C-Language’. Semangat juangnya membuat almarhum berkarya secara luar biasa dan harus kita teladani,” katanya.
Rudiantara pun mengucapkan belasungkawa dan berharap semangat juang Samuel Franklyn bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk mempercepat pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia.
“Selamat jalan, semoga Bung Samy menemui Sang Khalik dengan senyum seperti Bung tersenyum saat menyelesaikan program suatu aplikasi,” tutupnya.