SAATNYA HR BERKENALAN DENGAN BIG DATA
Istilah “big data” mungkin belum terlalu familiar di kalangan Human Resource Department (HRD) bahkan untuk kalangan bisnis secara umum sekalipun. Padahal, jika dimanfaatkan dengan baik, big data akan sangat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan. Big data sendiri menurut Gartner adalah aset dalam bentuk kumpulan informasi yang sangat melimpah jumlahnya, memiliki kecepatan bertambah yang sangat tinggi dan perlu diproses lebih lanjut untuk membantu manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan.
Saat ini, volume big data sudah sangat besar dan semakin membesar dengan peningkatan paling pesat terjadi dalam tiga tahun terakhir. Menurut sebuah infografik dari HRBoss sejak 2011 hingga sekarang dirata-rata ada sekitar 2,2 juta terabytes data dibuat setiap harinya. Dan dengan ketersediaan data yang melimpah tersebut, perusahaan masih juga mengeluarkan tambahan cost yang disebabkan oleh kurangnya pengelolaan data tersebut. Perusahaan dari sektor energy/utilities ditargetkan akan mengeluarkan biaya dengan jumlah terbesar yakni 800 miliar USD pada 2015, dibandingkan sektor lainnya.
Mengapa demikian? Alasannya adalah perusahaan yang mampu melakukan analisis data terbaik, memiliki performa finansial perkuarter dua kali lebih baik dari perusahaan yang tidak melakukan analisis. Selain itu, mereka juga mampu menghasilkan keputusan 5x lebih cepat, 3x lebih hebat dalam mengeksekusi keputusan dan 2x lebih sering menggunakan data ketika mebuat keputusan dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memanfaatkan data untuk dianalisis.
Big data ini erat hubungannya dengan HRD. Seperti departemen lainnya, HR juga perlu melakukan analisis data ketika akan mengambil keputusan, misalnya untuk memilih dan mengembangkan talent. Tanpa adanya data yang lengkap, proses memilih tersebut layaknya sebuah “pekerjaan menebak”. Data memang berlimpah, seperti background edukasi, pengalaman kerja dan aspek lain, problemnya adalah mereka tidak dapat mengoptimalkan penggunaan data tersebut. Bisa jadi karena data tidak tersusun secara berstruktur dan tersebar sehingga sulit untuk dibaca.