PESAN MENTERI PERDAGANGAN KEPADA PEMILIK STARTUP: ‘WINTER IS COMING’

Menteri Perdagangan Thomas Lembong menghadiri acara konferensi dan pameran e-commerce IESE 2016. [Foto: Erry FP]
Industri startup dan bisnis e-commerce di Indonesia memang sedang bergairah. Banyak perusahaan rintisan yang muncul dalam beberapa tahun terakhir ini di berbagai sektor. Tapi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong mewanti-wanti para pemilik startup untuk tidak terlena dengan pesona dan iming-iming kesuksesan.
“Yang menjadi bahan bakar dari startup dan e-commerce, revolusi digital ini, adalah modal ventura dan angel investor,” kata Lembong dalam sesi dialog di acara konferensi dan pameran e-commerce IESE 2016, Rabu (27/4).
“Di dalam rapat kabinet, saya ini jadi bahan candaan Pak Presiden karena saya selalu pesimistis; saya selalu melihat [masalah apa pun] dari sudut pandang investor. Saya hanya mengingatkan [pemilik startup] bahwa harus ada kalkulasi,” lanjutnya.
Menurut Lembong, di negara maju seperti AS pun, booming sektor teknologi dirasakan mulai kendor. Valuation dan penggalangan dana investasi untuk perusahaan-perusahaan di Silicon Valley semakin sulit.
“Jadi, saya hanya mengingatkan dalam business plan pemilik e-commerce, tolong bikin skenario yang pesimistis juga. Skenario “what if?”. Apa strategi kita kalau terjadi kemarau funding?” tukas menteri yang memiliki latar belakang sebagai pendiri dan pengelola private equity fund Quvat Management itu.
Lembong tak memungkiri bahwa pertumbuhan startup saat ini memang tergolong cepat. Ia pun menyatakan kekagumannya karena dalam waktu relatif singkat, semua elemen dalam ekosistem startup di Indonesia telah tersedia lengkap.
Pemerintah pun siap membantu pertumbuhan ini, antara lain dengan menyusun kebijakan light touch dan safe harbour. “Jangan sampai perkembangan yang bagus ini dirusak oleh kami [pemerintah. red],” imbuhnya.
Namun, ia kembali mengingatkan bahwa dalam pertumbuhan yang cepat ini, pasti akan ada siklus penurunan pula. Dari ribuan startup, akan ada seleksi alam; siapa yang mati dan siapa saja yang terus berlanjut.
“Kalau diibaratkan serial TV Game of Thrones, ada istilah ‘winter is coming‘. Sebagai fund investor, saya selalu melihat bagaimana kalau ada masa-masa sulit,” tutupnya.