PELAKU E-COMMERCE INDONESIA BISA MENJADI ENERGI BARU EKONOMI DIGITAL DI ASIA
Inisiatif untuk menggelar ajang konferensi dan pameran e-commerce pertama dan terbesar di Indonesia, IESE 2016, lahir dari keinginan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai energi baru ekonomi digital di Asia.
“Saat saya menemani Presiden berkunjung ke Silicon Valley untuk bertemu para CEO perusahaan teknologi dunia, beliau [Presiden Jokowi] menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi energi baru ekonomi digital di Asia,” kata Daniel Tumiwa (Ketua idEA) dalam pidato pembukaan IESE 2016 di ICE BSD City, Serpong, Banten, tadi pagi (27/4).
Daniel pun kemudian menanyakan kesiapan para pelaku ekosistem e-commerce di tanah air dan mereka menyerukan kesanggupannya untuk mendukung visi Jokowi tersebut.
Pada kesempatan ini, Daniel sempat memaparkan kilas balik industri e-commerce di Indonesia.
Dimulai dari tahun 1999 ketika duo Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata membuat forum diskusi online Kaskus yang ditujukan bagi pengguna internet asal Indonesia. Tahun itu pula, lahirlah Bhinneka.com, toko retail online pertama di tanah air yang berawal dari bangkrutnya bisnis distributor perangkat TI milik Hendrik Tio.
Kemudian pada tahun 2001, Pemerintah Indonesia sebetulnya sudah mulai menyusun RUU E-Commerce, tapi pembahasannya terus tertunda dan berlarut-larut hingga baru akan disahkan tahun ini.
Pada tahun 2005, muncul situs iklan baris online Tokobagus.com yang berpusat di Denpasar, disusul tahun 2007 oleh Doku sebagai pionir payment gateway lokal. Tahun 2008, Pemerintah meresmikan UU ITE, lalu tahun 2009 Bank Indonesia membuat peraturan tentang e-money.
Kebangkitan startup digital dan e-commerce lokal sangat terasa di tahun 2010 hingga 2015, diwarnai lahirnya Go-Jek, Tiket.com, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, sampai pembentukan idEA sebagai asosiasi e-commerce Indonesia.
“Yang menggembirakan, selama bertahun-tahun ini, e-commerce sudah berhasil membantu dan mengangkat derajat hidup banyak orang di Indonesia. Seorang mantan cleaning service kini menjadi juragan mainan online, seorang mahasiswa bisa membeli rumah sendiri dari hasil jualan online,” pungkas Daniel.