MENGAPA PERUSAHAAN IT HARUS BERALIH KE OPEN SOURCE?

Damien Wong, Senior Director & General Manager ASEAN, Red Hat Asia Pasific.
Red Hat, Inc mengumumkan hasil studi Forrester Consulting yang mengungkapkan manfaat open source sebagai inisiatif inovasi digital di wilayah Asia Pasifik.
Dirk-Peter van Leeuwen (Senior Vice President and General Manager, Asia Pacific, Red Hat) mengatakan banyak orang mengantisipasi bahwa laju disrupsi digital akan terus meningkat dan berdampak luas. Karena itu, perusahaan harus menemukan keunggulan kompetitif mereka sendiri melalui teknologi.
“Melalui pergeseran ini, open source telah berkembang dan memainkan peran yang semakin strategis sebagai pilihan default bagi inovasi teknologi guna membantu perusahaan meningkatkan kelincahan, efisiensi dan inovasi mereka,” katanya dalam siaran persnya, Minggu.
Hasil studi itu terangkum dalam Open Source Drives Digital Innovation yang mengungkapkan bahwa para pengambil keputusan TI di Indonesia sedang beralih ke open source untuk mendorong efisiensi dan inovasi digital yang lebih baik.
Penelitian itu telah mensurvei 455 CIO dan pengambil keputusan TI senior dari sembilan negara di Asia Pasifik. Hasilnya, studi itu menunjukan bahwa para responden dari Indonesia meyakini bahwa inovasi teknologi sangat penting bagi keberhasilan perusahaan mereka.
Hingga saat ini, perusahaan yang telah mengimplementasikan open source sebanyak 35 persen atau berencana memperluas implementasi open source sebanyak 6 persen. Ada 59 persen responden yang berencana untuk menerapkan solusi-solusi open source dalam 12 bulan ke depan.
Solusi-solusi open source menawarkan beragam keuntungan, di antaranya implementasi yang lebih cepat dan peningkatan fleksibilitas, yang dapat memungkinkan perusahaan untuk menghadirkan pengalaman pelanggan, layanan, dan produk-produk baru dengan lebih cepat.
Sebanyak enam puluh sembilan persen responden dari Indonesia melihat open source sebagai suatu inisiatif penghematan biaya, sedangkan 31 persen meyakini bahwa open source merupakan suatu investasi yang strategis.
Damien Wong (Vice President and General Manager, ASEAN, Red Hat) mengatakan open source tidak lagi menjadi inisiatif TI tetapi sebuah strategi untuk menciptakan dampak bisnis yang nyata dengan mentransformasi dan memodernisasi tantangan-tantangan TI yang kompleks serta mempercepat inovasi dan kelincahan.
“Bekerja sama dengan berbagai perusahaan, kami telah menyaksikan langsung kekuatan open source,” ujarnya.
Penelitian Forrester menunjukkan sejumlah perusahaan memanfaatkan open source sebagai solusi kelas enterprise berkualitas tinggi yang dapat menjalankan aplikasi-aplikasi penting atau mission critical.
Open source juga dapat menciptakan cara-cara baru dalam melibatkan dan mengembangkan standar dan kolaborasi. Sebanyak 39 persen responden dari Indonesia menggunakan open source untuk mendukung inovasi bisnis dengan kemampuan-kemampuan baru dan 43 persen menggunakannya untuk ikut serta dalam suatu ekosistem mitra-mitra inovasi yang terbuka.