LINKEDIN BANGUN DATA CENTER DI SINGAPURA UNTUK LAYANI PENGGUNA DI ASEAN
LinkedIn memperkenalkan data center pertamanya di luar Amerika Serikat, yakni di Singapura, dengan luas lebih dari 2.000 meter persegi. Data center terbaru ini merupakan satu dari enam data center yang dimiliki LinkedIn secara global.
Sejauh ini, LinkedIn telah menginvestasikan dana sebesar SG$80 juta (sekitar Rp778 miliar) untuk data center itu, yang diharapkan mampu memperkaya pengalaman pengguna LinkedIn yang terus bertumbuh di wilayah Asia Pasifik, termasuk meningkatkan kecepatan dan akses terhadap layanan LinkedIn.
Sejak Januari 2013, jumlah anggota LinkedIn di Asia Pasifik bertumbuh lebih dari dua kali lipat hingga mencapai lebih dari 85 juta anggota hingga akhir 2015. Angka ini mencakup lebih dari 16 juta anggota di Asia Tenggara dengan lebih dari 5 juta anggota berada di Indonesia. Selama periode yang sama, pendapatan LinkedIn di Asia Tenggara meningkat lebih dari 3 kali lipat.
Data center terbaru di Singapura tersebut akan dimanfaatkan untuk mengelola berbagai akses dan trafik LinkedIn yang berasal dari wilayah Asia Pasifik serta akan membantu mengelola satu per tiga trafik LinkedIn secara global.
Selain itu, data center ini juga akan melengkapi kebutuhan penyimpanan dan pemrosesan LinkedIn yang terus bertumbuh mencapai 34% pada tahun ini.
“Asia Pasifik merupakan wilayah dengan pertumbuhan jumlah anggota LinkedIn di luar Amerika Serikat. Kami terus berinvestasi untuk memastikan pengguna mendapatkan pengalaman dan pelayanan terbaik, seiring dengan berkembangnya bisnis kami di wilayah ini,” kata Olivier Legrand (Managing Director of LinkedIn in Asia Pacific).
“Dengan membangun data center yang dekat dengan para pengguna dan klien di wilayah ini, kami terus berupaya untuk menyediakan layanan yang lebih cepat dan andal. Selain itu, kami ingin berpartisipasi aktif untuk memfasilitasi berbagai kesempatan ekonomi di ASEAN, termasuk Indonesia, Singapura, dan Malaysia.” pungkas Legrand.
LinkedIn bekerja sama dengan Singapore Economic Development Board (EDB) sebagai upaya untuk menancapkan eksistensinya di wilayah ini melalui Singapura, termasuk salah satunya adalah pembangunan data center. Hal ini dilakukan untuk mendukung visi EDB yang ingin menjadikan Singapura sebagai pusat digital di Asia.