KECANGGIHAN SISTEM OTENTIKASI SULITKAN AKSI HACKER
JAKARTA – Seiring perkembangan teknologi maka proses otentikasi menjadi lebih beragam. Beberapa metode otentikasi diperkenalkan seperti Autentikasi banyak faktor yang melakukan verifikasi identitas pengguna.
Pratama Persadha, Chairman CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) mengatakan, terdapat tiga jalur otentikasi yang kini akrab di tengah masyarakat. Pertama, sesuatu yang diketahui pengguna seperti PIN, kedua token atau sertifikat software, dan ketiga sesuatu yang berada di pengguna seperti sidik jari atau retina.
Ketika autentikasi banyak faktor ini diterapkan dengan benar, seorang peretas akan kesulitan untuk mengakses sistem dan mendapatkan informasi-informasi rahasia. Hal ini disebabkan karena seorang pengguna harus membuktikan bahwa pengguna memiliki akses secara fisik kepada faktor kedua yang dimiliki oleh pengguna.
Akses faktor kedua tersebut seperti paspor, token, kartu autentikasi atau yang berada pada diri pengguna, contoh: sidik jari, retina, kontur wajah atau menggunakan kode yang berubah-ubah.
Seperti diketahui, password seringkali menjadi hal yang disepelekan bahkan dianggap menyusahkan oleh sebagian orang. Password yang baik sangat sulit untuk diingat dan seringkali harus dituliskan atau disimpan.
Menyimpan password di tempat tertentu juga merupakan praktik yang sangat tidak disarankan karena bisa saja dicuri oleh orang lain.
Seperti diketahui, akun media sosial milik CEO Facebook, Mark Zuckerberg hari ini dilaporkan diretas. Kelompok peretas diketahui mengungkap nama mereka dengan sebutan OurMine Team.
Bagaimana caranya peretas masuk ke dalam akun milik bos Facebook tersebut. Diduga bahwa Mark membuat kesalahan keamanan paling dasar, yakni ia menggunakan password yang sama