KARAKTER FIKSI TRANSFORMERS TERNYATA SUGUHKAN 4 PEMBELAJARAN LEADERSHIP
Bisakah karakter fiksi memberikan Anda pelajaran untuk menjadi pemimpin yang lebih baik? Jawabannya tentu saja bisa.
Kali ini Seth M. Spain, selaku asisten professor perilaku organisasi dari Birmingham University dan rekannya Peter Harms, menganalisis karakter fiksi Transformers. Karakter fiksi yang dikenal dengan dapat mentransformasi diri mereka menjadi kendaraan ataupun mesin lainnya ini terkenal dalam bentuk komik, animasi dan film layar lebarnya.
Tidak disangka ternyata para pemimpinnya dapat memberikan pelajaran bagaimana caranya menjadi pemimpin yang hebat. Pemimpin Autobots (sebutan bagi tim protagonis Transformers), Optimus Prime, dianggap dapat memberikan pembelajaran yang baik sebagai seorang pemimpin.
Berdasarkan hasil analisis yang dipublikasikan dalam Psychology Today berjudul “What Would Optimus Prime Do?” ini Spain dan Harms menjelaskan hasil analisis mereka. Apa saja pelajaran yang bisa diambil dari Optimus Prime? Simak pemaparannya di bawah ini.
1. Tidak memiliki boss terlalu banyak.
Sedikitnya pemimpin, kepemimpinan yang datar dan organisasi yang terlalu demokratis sudah tidak terlalu menarik perhatian lagi akhir-akhir ini. Alasannya, bentuk organisasi seperti itu akan bekerja terlalu baik dan terlalu kompetitif. Hal ini disebabkan oleh manajemen yang terlalu bertingkat-tingkat dan gaji yang tinggi dapat membuat suatu organisasi berjalan lebih lancar dan efisien.
Sama halnya dengan Transformers. “Tim Autobots memiliki struktur organisasi yang lebih rata, kurang bertingkat dan lebih seimbang. Sedangkan Decepticons (tim Transformers Antagonis) lebih vertikal dan hal tersebut justru malah menghancurkan organisasi mereka sendiri,” ungkap Spain.
2. Jadilah cerdas.
“Kualitas yang terpenting dari pemimpin Transformers adalah kecerdasannya,” ungkap Spain, sambil melanjutkan, “Kami melihat bagian baik dan buruk secara terpisah dan prediktor utamanya adalah kecerdasan.” Hal ini berlawanan dengan yang ada di kenyataan.
“Dalam perkuliahan biasanya diungkapkan bahwa kemampuan intelektual merupakan prediktor bagi kepemimpinan yang baik dan efektif,” tulis Spain. Padahal kehidupan nyata tidak sama dengan apa yang ada di perkuliahan. Spain menambahkan, “Hal ini dapat dikatakan shrewd business sense. Adanya kecepatan berpikir mengenai bisnis yang cepat.”
3. Tahu siapa yang dipimpin.
Untuk melihat kepemimpinan dari karakter fiksi dibutuhkan contoh mana pengikut yang konstruktif dan destruktif. “Tim Decepticons memberikan contoh keduanya,” ungkap Spain. Salah satu contoh pengikut Decepticons yang buruk adalah Starcream. “Ia sebenarnya ingin menjatuhkan Megatron namun Megatron tetap berada di sekitarnya. Meskipun ia sudah memberitahukan bahwa Starscream bukanlah pemimpin yang baik,” imbuh Spain.
Sedangkan sosok Megatron memiliki pengikut yang lebih loyal dan bergantung kepadanya. “Salah satu pelajaran yang dapat dipetik adalah menyadari bagaimana sebenarnya orang-orang yang Anda pimpin,” tutur Spain sembari menambahkan bahwa biasanya pemimpin tim antagonis tidak akan memperhatikan para pengikutnya namun bahkan pemimpin jahat sekalipun membutuhkan pengikut yang setia pula jika mereka ingin melakukan kejahatan.
4. Peduli dengan anggota lainnya.
Memperhatikan anggota tim lainnya merupakan perbedaan yang cukup signifikan dalam gaya kepemimpinan tim Autobots dan Decepticons. Optimus Prime selalu peduli dengan timnya. “Ia kerap kali menyatakan bahwa manusia tidak boleh disangkut pautkan dengan pertempuran para robot,” ungkap Spain. Compassion dan integrity merupakan dua karakter utama yang dibutuhkan bagi seorang pemimpin. (*)