( pcs)
GambarBarangjmlBeratTotal
keranjang belanja anda kosong
00,00Rp 0

HABIBIE AFSYAH: KUASAI INTERNET MARKETING DARI KURSI RODA

Senin, Oktober 19th 2015.
Habibie Afsyah Kuasai Internet Marketing dari Kursi Roda

Menjaga nama baik adalah prinsip yang tak bisa ditawar lagi bagi Habibie Afsyah dalam menjalankan bisnis online-nya.

Memiliki keterbatasan fisik bukan penghalang bagi Habibie Afsyah untuk terus berkarya. Berkat hobinya bergelut dengan komputer dan internet yang ia lakoni sejak SMP, ia membuktikan bahwa seorang penyandang cacat juga mampu mengumpulkan pundi-pundi secara mandiri.

“Awalnya pada tahun 2007, aku pindah-pindah menjadi affiliate di Amazon.com, lalu coba-coba jual mobil lewat website, lalu jual mobil KIA, aku juga coba jual rumah, semua dicobain,” ujar Habibie membuka perbincangan.

Habibie bergelut dengan Amazon.com berkat dorongan sang ibu yang kala itu mengikutsertakannya dalam program kursus marketing tingkat lanjut yang diadakan di Singapura. Tidak main-main, biaya kursus itu pun mencapai Rp15 juta. Di kursus tersebut, Habibie mendapat pelajaran setiap dua minggu sekali selama tiga bulan. Berkat kursus itu pula, Habibie berhasil memeroleh penjualan pertamanya di Amazon senilai US$24 untuk game PlayStation 3.

Jika dihitung-hitung, Habibie memang belum mendapatkan untung, pasalnya biaya iklan yang ia keluarkan lebih besar daripada untung yang diperoleh. Namun hal ini justru membuat Habibie bersemangat hingga nilai komisinya mencapai US$124, US$500, US$1.000, dan US$2.000.

Tampak gigih dan pantang menyerah, itulah yang coba dibuktikan seorang Habibie Afsyah. Pria kelahiran 26 tahun silam ini mengaku memilih dunia online internet marketing karena sejak kecil sudah terbiasa dengan dunia gadget. Terlebih lagi saat booming PlayStation 1 dan 2, mendorong dirinya yang kala itu duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) untuk makin tertarik dengan dunia komputer.

Selepas lulus sekolah menengah pertama (SMA), Habibie mengaku tidak melanjutkan kuliah. Ia pun memilih dunia yang telah ia kuasai sebelumnya. “Jadi aku memilih dunia internet marketing karena basic-nya aku [sudah] terbiasa dengan komputer dan internet,” ujar Habibie. Lalu sejak 2010, Habibie mencoba fokus di Google AdSense. “Jadi aku sampai sekarang masih main AdSense dan toko online,” jelasnya.

Habibie menuturkan kegiatannya di dunia online internet marketing dilakukannya dari pagi hingga sore hari. Habibie pun tampak menikmati perannya sebagai internet marketer. Pasalnya pekerjaan yang ia lakoni tidak terikat waktu, ia pun bebas mempromosikan barang baik di media sosial maupun toko online.

Habibie Afsyah Kuasai Internet Marketing dari Kursi Roda

Berkat popularitasnya sebagai penyandang cacat yang berprestasi, Habibie Afsyah pernah diajak blusukan bersama Joko Widodo (ketika itu masih berstatus Gubernur DKI Jakarta).

Jaga Nama Baik

Dalam menjalankan bisnis online-nya, Habibie sangat menekankan pentingnya menjaga nama baik. Apalagi saat ini dunia jual beli online sangat kompetitif. “Yang penting kita jaga nama jangan sampai barang tidak terkirim atau mengecewakan customer,” ujar Habibie. Pasalnya meski tidak bermaksud menipu, namun jika kita sudah mengecewakan customer, berarti nama kita sudah jelek, terlebih lagi di dunia online segala hal bergerak sangat cepat.

Habibie menyebut, bagi seorang lulusan SMA seperti dirinya, berbisnis online merupakan ceruk yang menguntungkan. Ia pun merasa dimudahkan dalam mencari nafkah. “Bisa hemat waktu dan biaya, karena kalau kita membuka toko mahal biayanya,” jelasnya.

“Kalau aku kerja, pasti ongkosnya [akan] mahal.Kalau naik taksi juga mahal, tidak cukup Rp90ribu, jadi andaikan aku kerja dengan gaji pendidikan SMA Rp3,5 juta juga tidak akan cukup,” urai Habibie.

Pria yang hobi mendengarkan musik ini juga kerap diminta menjadi mentor terkait internet marketing. Beberapa orang yang pernah ia mentori bahkan juga sudah bisa mencari nafkah melalui dunia online.

Saat awal menjalankan bisnis online, Habibie mengaku menemui kendala soal pengetahuan dan bahasa. “Aku waktu itu lulusan SMA belum mengerti banget bahasa Inggris jadi untuk belajar agak susah,” akunya.

Namun kini Habibie mengaku sudah bisa mengatasi kendala tersebut, untuk membaca dan mendengarkan dirinya pun mengaku sudah paham. Siasat yang ia lakukan untuk mengatasi kendala tersebut biasanya dengan banyak belajar dari YouTube, webinar, maupun membaca aneka blog.

Tekun dan Jujur

Habibie membuka resep bahwa untuk menjadi internet marketer, yang terpenting adalah ketekunan dan kejujuran. Katakanlah ketika membicarakan ketekunan, coba saja sisihkan empat jam sehari untuk belajar internet, buka buku, dan niscaya dalam waktu 3 – 6 bulan kita akan bisa mendalami ilmu internet marketer, minimal toko online.

Lalu kejujuran juga menjadi pertimbangan. Habibie menyebut kejujuran sangat penting. Ia pun mengaku rela mengganti complain customer, asalkan nama baiknya terjaga.

Saat ini Habibie memiliki dua tim dalam membantu pekerjaannya. Tim pertama memegang toko online, sedangkan tim kedua untuk keperluan pribadi, termasuk menyiapkan keperluan jika dirinya diundang menjadi pembicara ke luar kota. “Termasuk mengurusi tema acara dan pemesanan hotel, sudah ada tim yang yang melakukan itu semua,” tukasnya.

Produk terbaru

Cek resi

Pengiriman