GO-JEK ANDALKAN GO-PAY UNTUK RAMBAH SEKTOR FINTECH, SASAR UKM DAN PEKERJA INFORMAL
Nadiem Makarim (CEO Go-Jek) menjelaskan fitur Go-Pay kepada Presiden Joko Widodo dan Menkeu Sri Mulyani dalam acara Indonesia Fintech Festival & Conference 9IFFC) 2016 di ICE BSD, Serpong.
Go-Jek siap memperluas layanan dompet elektronik Go-Pay untuk membuka akses kepada para pekerja di sektor informal dan pebisnis UKM terhadap layanan jasa keuangan, termasuk bank dan lembaga pembiayaan mikro.
Artinya, Go-Jek tidak hanya akan berperan sebagai enabler di bisnis transportasi berbasis aplikasi, tetapi juga mulai serius menyediakan layanan di bidang fintech atau teknologi keuangan.
Sejak diluncurkan empat bulan lalu, Go-Pay berhasil mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi, bahkan diklaim sebagai salah satu layanan dompet elektronik (e-wallet) paling besar di Indonesia. “Bahkan, pertumbuhannya tiap pekan lebih tinggi dari pertumbuhan Go-Jek sendiri, bisa mencapai 20% per minggu,” ujar Nadiem Makarim (CEO, Go-Jek) di acara Indonesia Fintech Festival & Conference (IFFC) 2016 di ICE BSD, Serpong, Selasa (30/8).
Pada awalnya, Go-Pay dimaksudkan untuk mempermudah pembayaran layanan ojek online oleh pelanggan kepada pengemudi supaya tidak memerlukan uang tunai. Kenyataannya, Go-Pay dapat berperan sebagai media perkenalan pertama bagi para pengemudi terhadap produk keuangan.
“Go-Jek bisa menjadi akses penghubung antara para financial player dengan masyarakat yang selama ini tidak tersentuh oleh layanan keuangan,” kata Nadiem. Kondisi itu juga diharapkan akan mampu meningkatkan taraf hidup pekerja di sektor informal dan UKM yang selama ini memang belum memiliki akses terhadap sektor keuangan.
Melalui layanan Go-Pay, banyak pekerja informal yang usahanya sudah lebih berkembang. Salah satunya adalah keberadaan warung-warung di pinggir jalan. Melalui layanan pesan antar makanan Go-Food, para pemilik warung kecil itu bisa dengan mudah diakses oleh masyarakat. Layanan Go-Pay pun membuat transaksi menjadi lebih mudah karena tidak memerlukan transaksi tatap muka.
Bagi para mitra pengemudi Go-Jek, layanan Go-Pay juga secara langsung meningkatkan kualitas hidup mereka. Sebab, layanan Go-Pay memudahkan mereka dalam menyimpan uang. Kondisi itu membuat setidaknya 250 ribu mitra pengemudi sudah memiliki akses ke produk keuangan yang lebih baik. Nantinya, mereka juga bisa menggunakan Go-Pay layaknya menggunakan kartu kredit sehingga mengurangi transaksi tunai.
Saat ini, Go-Jek sudah bekerja sama dengan enam bank di Indonesia khusus untuk top-up saldo Go-Pay dan masih akan berlanjut dan terbuka bagi bank lainnya. Kerja sama itu juga dimanfaatkan oleh pengemudi untuk membuka rekening bank sehingga bisa mengakses berbagai layanan perbankan, termasuk program cicilan yang selama ini sulit dijangkau.
“Hal itu sejalan dengan program pemerintah yang ingin meningkatkan program inklusi keuangan dan literasi keuangan di Indonesia,” pungkas Nadiem.
