EDWARD SNOWDEN KRITIK TWITTER DALAM WAWANCARA DENGAN JACK DORSEY

Edward Snowden
Edward Snowden (Aktivis Siber dan Buronan pemerintah AS) menerima permintaan Jack Dorsey (CEO, Twitter) untuk melakukan wawancara terkait Twitter dan pengalaman pengguna. Sejak menjadi buronan pemerintah AS, Snowden kerap muncul di dunia maya melalui akun Twitter-nya untuk merespons berbagai isu kebebasan internet.
“Sebagai pengguna Twitter, apa yang Anda harapkan dari kami? Apa yang ingin Anda tingkatkan?” tanya Dorsey dalam wawancara yang disiarkan secara langsung lewat layanan live streaming Periscope, Selasa (13/12) lalu.
Snowden pun memberikan beberapa saran. Snowden menginginkan Twitter memperluas ruang karakter lebih dari 140 karakter yang selama ini menjadi ciri khas media sosial tersebut.
“Ketika bericara konten, Anda harus memperluas karakternya dan ini penting,” kata Snowden seperti dikutip CNBC.
Pembatasan karakter membuat pengguna tidak nyaman karena pada awalnya, Twitter memiliki kebijakan ketika pengguna menambah gambar pada kicauan mereka, pengguna akan kehilangan 22 karakter.
“Ini sungguh menyiksa. Jujur saya katakan, ini buruk sekali,” ujarnya.
Snowden pun memuji inisiatif Twitter yang memutuskan foto, video, GIF, kutipan, dan jajak pendapat berada di luar dari 140 karakter.
Snowden pun merekomendasikan Twitter untuk terus membuat pengguna betah di platform, terutama saat pengguna mengeklik tautan artikel. Kkarena ketika keluar dari Twitter, pengguna akan menuju ke web browser dan akan memengaruhi pengalaman pengguna.
“Orang-orang tak suka melihat tampilan window berubah (dari Twitter ke website luar),” kata Snowden.
Snowden menyarankan Twitter untuk membolehkan pengguna mengedit tweet mereka dan menambahkan fitur “menghilang” untuk pesan privat tertentu.
Terkait maraknya berita hoax, “Kita harus berlatih dan menyebarkan gagasan bahwa kita harus berpikir lebih kritis dari sebelumnya, mengingat fakta bahwa kebohongan tampaknya bakal makin populer,” pungkas Snowden