DUKUNGAN PENUH DARI RED HAT UNTUK .NET CORE
Jembatan di antara dua dunia – Platform open source Red Hat Enterprise Linux (RHEL) kini mendukung penuh lingkungan pengembangan proprietary .NET Core.
Pada satu atau dua dekade lalu, kalangan pengembang dan pengguna software umumnya terbagi menjadi dua kubu, proprietary dan open source. Tidak jarang kedua kubu ini terlibat perdebatan sengit mengenai keunggulan masing-masing. Saking loyalnya, setiap kubu bahkan biasanya “mengharamkan” pemakaian software dari kubu yang berbeda.
Namun, seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan di masyarakat, batasan antara perangkat lunak proprietary dan open source kian menipis, malah cenderung saling mendukung satu sama lainnya. Terutama sejak populernya konsep hybrid environment, khususnya di kalangan enterprise. Pengguna membutuhkan platform-platform proprietary yang kokoh dan mudah dipelajari untuk dijalankan di atas platform open source yang lebih fleksibel.
Bukti paling mutakhir dari simbiosis mutualisme antara kubu proprietary dan open source dapat kita lihat pada kerja sama strategis antara Red Hat dan Microsoft yang sudah berlangsung sejak November 2015.
Pada saat itu, Red Hat mengumumkan pemberian akses bagi platform pengembangan aplikasi .NET terhadap platform Linux terdepan untuk enterprise, Red Hat Enterprise Linux, dan platform aplikasi container, Red Hat OpenShift. Hal ini menyusul ketersediaan versi modular dan open source dari platform .NET, yakni .NET Core yang dirilis pada November 2014.
Red Hat Enterprise Linux juga dipilih sebagai sistem yang direkomendasikan bagi pelanggan enterprise yang ingin menjalankan lingkungan Linux di platform cloud Microsoft Azure.
Baru-baru ini, kolaborasi ini terus diperluas ke tingkat yang lebih lanjut, yaitu menawarkan dukungan teknis terintegrasi kepada para pelanggan berkat kemitraan strategis Red Hat dan Microsoft. Ini menjadikan Red Hat sebagai satu-satunya distribusi Linux komersial yang menyediakan dukungan penuh berkelas enterprise untuk .NET sehingga para pelanggan bisa lebih leluasa dalam menggunakan .NET pada lingkungan Linux dan container yang fleksibel.
“Kami mendengar suara para pelanggan dan partner kami bahwa mereka ingin solusi yang dapat bekerjasama antara Red Hat dan Microsoft. Tidak hanya menjalankan solusi Red Hat di Azure, mereka juga ingin bisa membangun aplikasi .NET di atas infrastruktur berbasis Red Hat Enterprise Linux, termasuk OpenShift, Red Hat Linux Enterprise Atomic Host, dan Red Hat Enterprise Linux OpenStack Platform,” kata Paul Cormier (President, Products and Technologies, Red Hat).
“Seiring tren penggunaan arsitektur microservices, saya melihat semakin pentingnya konsistensi antara platform dan API enterprise untuk aplikasi tersertifikasi dan portabilitas container di antara [data center] fisik, virtual, serta public dan private cloud. Pelanggan ingin bisa memilih sistem Windows untuk container Windows dan Red Hat Enterprise Linux Atomic Host dan OpenShift untuk container Red Hat Enterprise Linux, disatukan di dalam framework .NET yang sama,” lanjut Cormier.
Apa Itu .NET Core?
Seperti disebutkan sebelumnya, .NET Core adalah versi modular dan open source dari .NET Framework.
.NET Core dirancang portabel agar bisa dipindah-pindahkan lintas platform. Aplikasi ini menyediakan fungsi-fungsi penting untuk membantu implementasi fitur-fitur aplikasi yang dibutuhkan. Kode program yang sama dapat disalin untuk digunakan di beberapa platform berbeda, antara lain Windows, OS X, Linux, serta iOS dan Android (dengan bantuan aplikasi pihak ketiga Xamarin).
.NET Core juga bersifat modular karena dirilis lewat NuGet dalam wujud paket-paket kecil yang mengandung aneka fitur berbeda, bukan satu paket besar yang berisi macam-macam fungsi inti. Hal ini mendukung model pengembangan aplikasi yang lebih lincah (agile) dan memungkinkan pengembang untuk memilih paket-paket dengan fitur tertentu yang dibutuhkan saja.
Mengapa Ini Penting?
Kemitraan antara Red Hat dan Microsoft sangat relevan karena Linux merupakan sistem operasi yang populer digunakan pada web server. Artinya, kemampuan untuk menjalankan .NET di lingkungan Linux menawarkan pilihan dan fleksibilitas tambahan bagi pelanggan dalam memilih platform produksi.
Dukungan penuh Red Hat terhadap operasional .NET di Red Hat Enterprise Linux dan OpenShift pun terbilang penting bagi para pelanggan enterprise, terutama segmen startup.
Sekarang mereka dapat menjalankan pendekatan berbasis microservices, misalnya mengembangkan suatu aplikasi dengan gabungan komponen .NET dan Java di atas satu platform tunggal Red Hat Enterprise Linux dan OpenShift. Mereka juga bisa lebih mudah mengembangkan beban kerja .NET Core di Windows yang kemudian dipasang dan dijalankan pada Red Hat Enterprise Linux dan/atau Windows Server.
Keuntungan lainnya yakni kemungkinan untuk membangun data center yang heterogen dengan infrastruktur yang mampu menjalankan aplikasi .NET tanpa harus bergantung sepenuhnya pada Windows Server. Selain itu, pelanggan akan mendapatkan akses kepada aneka framework pengembangan populer, contohnya .NET, Java, Ruby, dan Python dari dalam OpenShift.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai penawaran dari Red Hat untuk dukungan Red Hat Enterprise Linux terhadap .NET Core, silakan kunjungi situs resmi Red Hat ini. [adv]
