DUA STARTUP BINAAN TELKOM INDIGO TERJARING PROGRAM STARTUP AUSTRALIA
Dua startup binaan program Indigo Creative Nation (ICN), yakni Amtiss dan Zelos, berhasil lolos menjadi peserta babak final Muru-D, program akselerator startup dari operator telekomunikasi terbesar di Australia, Telstra.
Ery Punta Hendraswara, Managing Director ICN, mengatakan ada tiga finalis dari Indonesia yang masing-masing langsung memperoleh modal kerja SGD$ 40 ribu atau hampir Rp400 juta, dalam pengumuman pemenang Jumat, 30 September lalu setelah proses penjurian selama Agustus 2016.
“Ini kabar membahagiakan berikutnya bagi kami, karena startup binaan kami terus meraih pencapaian tingkat global setelah sebelumnya startup Kakatu dan Jarvis Store ditarik Google dalam program Launchpad Accelerator,” katanya di Jakarta, Senin (3/10), seraya mengatakan satu finalis lainnya adalah Teman Usaha.
Menurut Ery, Amtiss adalah binaan dalam program ICN tahun 2015 sementara Zelos tahun 2016. Amtiss menawarkan solusi manajemen aset berbasis cloud yang membantu perusahaan meminimalkan biaya operasional aset dan memaksimalkan masa kerja melalui pemeliharaan yang bersifat prediktif.
Sementara Zelos merupakan platform perekrutan kreatif yang menghubungkan terutama mahasiswa aktif dan mahasiswa baru lulus untuk mendapatkan pekerjaan sampingan melalui metode match-making system, one click apply, dan assessment test.
Ery mengatakan, binaannya tersebut selain memperoleh modal kerja, juga akan mendapatkan bimbingan intensif untuk mengasah kemampuan selama enam bulan.
Bahkan, kata dia, Muru-D juga menyediakan ruang kerja kolaboratif di jantung distrik bisnis sentral Singapura, akses untuk berkolaborasi dengan para mentor kelas dunia, para pelatih profesional dan investor.
Ivan F. Gautama, CEO Amtiss mengatakan, pihaknya menjadi berorientasi global setelah dikirim ICN ke Silicon Valley dalam program Immersion pada 9-16 April lalu.
Kala itu, katanya, ICN mendayagunakan koneksi yang dibangun Telkom Group melalui MDI (Metra Digital Invesment) terhadap binaannya guna bertemu perwakilan Uber, Facebook, Apple, dan Google, serta venture capital ternama, Kleiner Perkins Caufield & Byers (KPCB).
“Kami mengenal ekosistem startup dan bisnis digital lebih luas setelah bertemu banyak jejaring di Silicon Valley. Indigo membuat kami lebih berani untuk masuk pasar di luar Indonesia, mindset kami banyak berusaha sepulangnya dari sana.
Selama proses Muru-D di Singapura, kami dan tim Zelos dibiayai akomodasi oleh pihak ICN,” katanya.
Ivan juga mengatakan, dirinya memperoleh ilmu sekaligus mentor global yang membuat mereka memiliki visi internasional. Saat ini, Amtiss tengah merintis sebuah kantor cabang di daerah Chinatown, tepatnya di daerah Telok Anyer.
Presiden Direktur Telkomtelstra Erik Meijer menambahkan, tiga peserta tersebut mewakili Indonesia dari total 11 finalis dari 7 negara. Karena dalam musim pertama Muru-D Singapura tahun lalu tidak ada finalis dari Indonesia, maka tahun ini ditargetkan mendapatkan minimal satu namun kualitas yang baik membuat akhirnya terpilih tiga rintisan usaha digital.
“Peluang bisnis startup punya kesempatan besar di Indonesia, ada banyak individu berbakat yang memiliki ide besar mengembangkan bisnis mereka di Indonesia dan di ajang global. Kami berharap Muru-D bisa menjadi wadah bagi para startup yang memiliki bakat dan ambisi,” katanya.
Head of muru-D Singapore Jamie Camidge mengatakan, pihaknya sangat bersemangat melakukan proses perekrutan start-up dari berbagai negara. Sebab, peserta memiliki ide dan semangat kewirausahaan yang luar biasa.
Pemilihan peserta dari Indonesia untuk Muru-D Singapura ini, selain didukung Telstra dan Telkom, juga dibantu Kedutaan Australia dan AusTrade di Indonesia