DUA ORGANISASI INDONESIA IKUT MENJADI ANGGOTA DEWAN KEAMANAN TWITTER
Dalam usaha menjaga keamanan dan kenyamanan berekspresi para penggunanya, Twitter telah mengumumkan pembentukan Trust & Safety Council (Dewan Keamanan dan Kepercayaan) yang berisi 40 organisasi dan pakar dari 13 negara di dunia. Dua di antaranya berasal dari Indonesia, yakni ICT Watch dan The Wahid Institute.
ICT Watch merupakan lembaga nonprofit dengan rekam jejak yang tidak diragukan lagi sejak didirikan tahun 2002. ICT Watch termasuk lembaga pertama di Indonesia yang secara konstan memberi informasi kepada masyarakat tentang dinamika dan potensi manfaat internet melalui kampanye, publikasi, serta berbagai kegiatannya.
Sementara itu, The Wahid Institute adalah sebuah lembaga yang didirikan tahun 2004 oleh Presiden Indonesia ke-4, KH Abdurrahman Wahid, dan telah mempunyai reputasi internasional atas berbagai kegiatannya dalam mendorong terciptanya demokrasi, multikulturalisme, dan toleransi.
Kedua lembaga ini juga merupakan mitra resmi Twitter dalam mempromosikan keamanan berinternet dan membangun narasi melawan kekerasan di Indonesia.
“Dengan ratusan juta tweet yang dikirim tiap harinya, volume konten di Twitter sangatlah besar, sehingga menjadi sangat kompleks untuk menjaga keseimbangan antara memerangi penyalahgunaan dan menyampaikan kebenaran kepada penguasa. Hal ini membutuhkan pendekatan berlapis, di mana setiap pengguna memiliki peran, demikian juga para pakar yang bekerja untuk keamanan dan kebebasan berekspresi,” ujar Agung Yudha (Public Policy Manager, Twitter Indonesia).
Dalam melakukan pengembangan produk, kebijakan, dan berbagai program lainnya, Trust & Safety Council akan membantu Twitter mendapatkan hasil yang lebih efisien dan tepat melalui sumbangan keahlian dan masukan dari berbagai bidang lintas wacana.
Dalam perkembangannya, Twitter juga melakukan pendekatan global dan inklusif kepada Dewan ini agar dapat mendengar beragam pendapat dari berbagai organisasi, termasuk:
- lembaga advokasi, akademisi, dan peneliti yang fokus pada isu terkait anak di bawah umur, literasi media, digital citizenship, dan upaya terkait membangun pesan welas asih dan empati di Internet;
- organisasi advokasi akar rumput yang mengandalkan Twitter untuk membangun gerakan dan momentum;
- kelompok masyarakat dengan misi untuk mencegah penyalahgunaan, pelecehan, dan intimidasi, serta kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri.