( pcs)
GambarBarangjmlBeratTotal
keranjang belanja anda kosong
00,00Rp 0

DR. WERNER VOGELS: UNGKAP RAHASIA SUKSES AWS

Senin, Oktober 19th 2015.
DR. WERNER VOGELS: UNGKAP RAHASIA SUKSES AWS

Dr Werner Vogels, Chief Technology Officer, Amazon. Foto: Abdul Aziz

Kurang dari 10 tahun, Amazon Web Services (AWS) sudah mencatatkan diri sebagai salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat (the fastest growing company), baik di ranah bisnis teknologi maupun bisnis secara umum.

Pertumbuhan pendapatan anak perusahaan Amazon ini memang tergolong eksponensial. Meraup pendapatan US$2,09 miliar hingga kuartal ketiga tahun ini, AWS diperkirakan akan meraih US$16 miliar tahun depan. Dan, nilai (valuation) penyedia public cloud terbesar di dunia ini akan mencapai US$160 miliar atau setara valuation vendor-vendor yang lebih dahulu sukses di dunia teknologi, seperti IBM.

Lebih dari satu juta pelanggan aktif di 190 negara memanfaatkan platform cloud AWS. Setiap tahun jumlah layanan (services) yang disajikan AWS untuk pelanggannya terus bertambah. Untuk tahun ini saja, sampai awal Oktober lalu, ada sekitar 500 layanan dan feature yang diluncurkan AWS. Dan yang terpenting adalah AWS telah menurunkan harga layannya sampai lima puluh kali sejak pertama diluncurkan tahun 2006.

Apa rahasia kesuksesan AWS? Kunci suksesnya sederhana saja, bahkan tidak beranjak jauh dari prinsip bisnis konvensional.

“Hanya ada satu kunci sukses menjadi cloud provider atau dalam menjalankan bisnis apa pun, fokuslah kepada pelanggan, as simple as that,” ungkap Dr. Werner Hans Vogels (Vice President & Chief Technology Officer, Amazon) kepada InfoKomputer dalam sebuah kesempatan wawancara eksklusif di Jakarta, medio November 2015 lalu.

Satu-satunya cara melanggengkan bisnis untuk jangka panjang adalah membahagiakan dan memuaskan pelanggan.

Mengadopsi konsep customer centric dari Amazon.com, AWS pun ingin menerapkan hal yang sama pada bisnis teknologi informasi. “Kami ingin membuat pelanggan merasa merekalah yang memegang kendali, bukan kami sebagai vendor,” ujar Dr. Vogels.

Di bisnis retail Amazon, ketika harga tidak bersaing atau proses pengiriman tidak andal, pelanggan bisa beralih ke toko lain. Begitu pula di bisnis TI. “Jika kami tidak bisa menghantarkan layanan berkualitas tinggi seperti janji kami, pelanggan bisa berpaling dari kami kapan saja. Pelanggan tidak harus terikat kontrak jangka panjang dengan kami. Pelanggan terikat saat mereka membutuhkan layanan AWS saja,” imbuh penyuka olahraga yoga ini.

Customer centric artinya tidak menyodorkan tagihan dalam jumlah besar di awal kepada pelanggan atau membiarkan pelanggan kebingungan menebak kapasitas sumberdaya TI yang mereka butuhkan. “Kami harus membantu perusahaan lebih fokus kepada bisnisnya bahkan memampukan mereka memperluas bisnis secara global dan cepat,” jelas Dr. Vogels.

Terapkan Lima Prinsip Teknologi

Mewujudkan customer centric dalam kerangka teknologi, apalagi di atas platform ultra scalable AWS tentu bukan hal yang mudah. Pakar teknologi yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk berdiskusi dengan pelanggan ini menyebutkan lima hal penting yang harus dijaga di sistem backend AWS demi kepuasan pelanggan.

“Security will forever be our top priority. Dalam hal keamanan (informasi dan data), tidak ada garis tegas yang menyatakan [keamanan kami] sudah cukup bagus,” cetus arsitek di balik infrastruktur ultra scalable dan terdistribusi dari Amazon Web Services itu.

Kedua adalah reliability atau keandalan, dari sisi jaringan, data center, sampai dengan setiap server milik pelanggan. “Infrastruktur kami harus andal di base level, tetapi kami juga menyediakan tool agar pelanggan dapat menjaga keandalan sistemnya sesuai kebutuhan mereka. Ini yang kami sebut sebagai shared responsibility model,” ungkap mantan periset di Cornell University itu. Dalam hal keamanan pun, AWS menerapkan model tanggung jawab bersama.

Bagi penyedia cloud, skalabilitas wajib dijaga. Pasalnya pelanggan bisa saja ingin menambah kapasitas komputasi dari satu menjadi ribuan virtual server dalam waktu sesaat. “Kami harus membuat platform AWS virtually infinitely scalable, skalabilitasnya tak terhingga. Well, memang tidak ada yang tidak terbatas, tetapi di sisi pelanggan harus terlihat demikian sehingga mereka akan yakin bahwa selalu ada kapasitas yang tersedia untuk mereka,” terang Dr. Vogels.

Perihal kinerja, bukan kecepatan yang menjadi prioritas, melainkan konsistensi performa. Pelanggan akan lebih tenang menjalankan aplikasi bisnis di atas platform yang terjaga konsistensi performanya. Prinsip kelima yang menjadi perhatian Werner Vogels adalah biaya (cost). Setiap efisiensi yang berhasil dicapai akan dikembalikan pada pelanggan AWS dalam bentuk penurunan harga. Menurutnya, dari sejak pertama kali meluncurkan layanan, AWS sudah menurunkan harga hingga lima puluh kali.

Tak Berikan Perlakuan Istimewa

Meski fokus pada pelanggan, jangan harap customer memperoleh perlakuan khusus dari AWS. “Dengan skala infrastruktur sebesar ini, AWS tidak dapat memperlakukan pelanggan secara individual. The platform is identical for everybody,” kata Dr. Vogels. Amazon.com, misalnya, bersanding dengan para kompetitornya di atas platform AWS, tanpa memperoleh perlakuan istimewa apapun.

Namun bukan tidak mungkin AWS mengembangkan feature yang diinginkan satu atau dua pelanggan, kalau feature tersebut memang penting dan dapat diterapkan secara lebih luas ke sebagian besar pelanggan. “And we will make it available for everybody,” tandas PhD dalam bidang computer science lulusan Universitas Vrije, Amsterdam, Belanda itu.

Tak jarang AWS sengaja meluncurkan layanan dengan rangkaian feature minimalis, dan menampung masukan pelanggan tentang kemampuan apa yang mereka harapkan. “Ketika kami meluncurkan Dynamo DB, pelanggan ternyata menginginkan feature keamanan di setiap database row. Sejujurnya, feature semacam itu tak pernah terpikirkan oleh kami sebelumnya,” cerita Dr. Vogels.

Pelanggan bisnis skala kecil dan menengah termasuk yang sangat diuntungkan dengan konsep pengembangan layanan seperti ini. Dengan cloud, pebisnis skala kecil dan menengah tidak harus mengeluarkan modal besar untuk memiliki infrastruktur TI andal. Dan dengan konsep AWS ini, mereka tidak perlu membayar ekstra untuk bisa menikmati feature enterprise grade yang ekstensif.

Tujuh Region untuk Asia

Datang dari organisasi yang sangat customer centric, Dr Werner Vogels sangat memahami niat baik pemerintah ingin melindungi masyarakat maupun bisnis lewat Peraturan Pemerintah (PP) no. 82 tahun 2012.“Kami memiliki tujuan yang sama dan regulator bukan menghalangi tetapi hanya menjalankan tugasnya dengan baik,” ia berkomentar.

Oleh karena itu, AWS pun berhati-hati dengan privacy law di negara manapun. “AWS bekerjasama dengan pemerintah dan regulator setempat untuk benar-benar memahami, menginterpretasikan dengan tepat, atau mengklarifikasi apa yang dimaksud dalam aturan hukum tersebut,” tegasnya.

Menurutnya, tak sedikit aturan hukum negara yang dibuat sekitar 10 – 20 tahun lalu, jauh sebelum model shared responsibility, seperti cloud, diperkenalkan.

Namun saat ini, pemerintahan di beberapa negara Asia yang justru menyarankan organisasi memiliki disaster recovery center (DRC) di luar negeri. “Misalnya pemerintah Jepang dan Filipina. Setelah terjadi bencana, mereka justru mewajibkan ada DRC di luar negeri,” jelas Dr. Vogels.

Melihat animo terhadap cloud yang kian beranjak naik, di ranah enterprise, startup, bahkan sektor publik, Amazon Web Services terus memperluas jangkauan layanan secara global. Salah satunya adalah dengan menambah jumlah region di setiap kawasan di dunia.

“Asia is extremely important to us,” tandas Dr. Vogels mengenai rencana ekspansi AWS ke kawasan Asia. Benua dengan jumlah penduduknya mencapai dua per tiga populasi dunia itu akan dilayani oleh tujuh region AWS. Setelah Singapura, Jepang, Australia, dan Tiongkok, giliran Korea Selatan, India, dan satu kota lagi di Tiongkok akan menjadi region baru.

“Dan, sampai akhir tahun ini, kami akan memiliki enam belas region di seluruh dunia,” ujar pria yang di usia tujuh belas tahun telah tuntas mengelilingi dunia tersebut.

Produk terbaru

Rp 29.900 39.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Kode27670 - Optimals Oxygen Boost Face Blotting Tissues
Nama BarangOptimals Oxygen Boost Face Blotting Tissues
Harga Rp 29.900 39.000
Anda HematRp 9.100 (23.33%)
Lihat Detail
Rp 139.000 198.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Kode30348 - Optimals Even Out Face Lotion SPF 30
Nama BarangOptimals Even Out Face Lotion SPF 30
Harga Rp 139.000 198.000
Anda HematRp 59.000 (29.80%)
Lihat Detail
Rp 195.000 198.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
KodeOptimals White Skin Youth
Nama BarangOptimals White Skin Youth
Harga Rp 195.000 198.000
Anda HematRp 3.000 (1.52%)
Lihat Detail
Rp 145.000 169.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
KodeOptimals Body
Nama BarangOptimals Body
Harga Rp 145.000 169.000
Anda HematRp 24.000 (14.20%)
Lihat Detail
Rp 129.000 179.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
KodeOptimals Even Out CC Face Cream SPF 20
Nama BarangOptimals Even Out CC Face Cream SPF 20
Harga Rp 129.000 179.000
Anda HematRp 50.000 (27.93%)
Lihat Detail
Rp 195.000 198.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Kode32411 - Optimals White Radiance Day Fluid spf 30
Nama BarangOptimals White Radiance Day Fluid spf 30
Harga Rp 195.000 198.000
Anda HematRp 3.000 (1.52%)
Lihat Detail

Cek resi

Pengiriman