( pcs)
GambarBarangjmlBeratTotal
keranjang belanja anda kosong
00,00Rp 0

DILEMA KECERDASAN BUATAN: BERMANFAAT, TAPI JUGA BERBAHAYA

Senin, Oktober 19th 2015.

DILEMA KECERDASAN BUATAN: BERMANFAAT, TAPI JUGA BERBAHAYAIstilah kecerdasan buatan atau artificial intelligence sudah setua umur komputer. Adalah John McCarthy–seorang ilmuwan komputer dari Stanford University–yang pertama kali melontarkan istilah artificial intelligent pada tahun 1956 di sebuah konferensi. Sejak itu, artificial intelligence (AI) terus dikembangkan. Sempat mengalami masa pasang surut, akhir-akhir ini AI telah mencapai banyak kemajuan.

AI merupakan salah satu bidang dari ilmu komputer (computer science). AI berkaitan dengan sistem komputer yang pintar seperti robot dan software yang dapat belajar seiring makin banyaknya tugas yang ditanganinya. Kecerdasan menjadi ciri khasnya walaupun hanya dalam tingkatan tertentu.

Dengan makin disempurnakan tingkat kecerdasannya, tidak mengherankan bila ada kekhawatiran bahwa komputer dan robot kelak akan mengalahkan manusia. Seperti di film sci-fi, robot dapat memusnahkan ras manusia. Elon Musk (pendiri Tesla Motors) dan juga Stephen Hawking (fisikawan populer) baru-baru ini mengemukakan kekhawatiran yang sama bila perkembangan AI tak terkontrol.

Kini AI dengan tingkat kecerdasan yang boleh dikata “rendah” sudah hadir di smartphone seperti Apple Siri. AI yang lebih cerdas telah dikembangkan vendor-vendor besar lainnya.

Google melalui penelitiannya telah berhasil mengembangkan sistem AI sehingga komputer dapat memahami gambar. Ia dan vendor lainnya juga berhasil membuat self-driving car. IBM menciptakan komputer cerdas Watson. Honda menciptakan robot-robot yang makin cerdas. Itulah sedikit gambaran perkembangan AI akhir-akhir ini.

AI Masuki Enterprise

Sebenarnya dalam tingkatan tertentu AI sudah digunakan di enterprise, misalnya untuk menyaring spam di e-mail, menangani penjadwalan yang rumit, atau mendeteksi fraud di instalasi big data. Departemen teknologi informasi (TI) membutuhkan AI untuk mengatasi berbagai permasalahan rumit seperti cyber attack, analisis big data, dan lain-lain.

Teknologi ini bukan merupakan barang baru di enterprise dan telah banyak dipakai. Walau tidak menggunakan istilah AI, feature seperti e-mail filtering atau speech recognition merupakan bagian dari AI dengan “tingkat kepintaran” tertentu. Di mana tugas para manajer dan eksekutif makin kompleks, di situ pula AI makin banyak terlibat.

Menurut para pengamat, penerapan AI di enterprise tidak dapat dihindari karena beberapa tren datang bersamaan seperti daya komputasi yang makin tinggi, keinginan peningkatan produktivitas, dan ledakan big data yang perlu ditangani.

Xerox PARC (Palo Alto Research Center) menggunakan AI untuk mendeteksi penipuan dan penyalah-gunaan data kesehatan. Xerox Program Integrity Validator bekerja sama dengan pemerintah AS mengatasi fraud di bidang seperti Medicare (program asuransi pemerintah AS untuk manula).

Ford Motor juga menggunakan AI untuk pekerjaan besar yang sangat memakan waktu bila dikerjakan bahkan oleh sekelompok karyawan. Pekerjaan yang ditangani oleh sistem AI di perusahaan ini adalah penjadwalan karyawan baru untuk mengikuti program pelatihan selama tiga tahun. AI menggantikan pekerjaan satu tim yang mengorganisir partisipan yang terus bertambah, mengatur permintaan dan penugasan pekerjaan. Tool AI telah mengotomatiskan pekerjaan ini.

Contoh penerapan AI lainnya adalah seperti yang dilakukan oleh The Grid, sebuah startup yang didirikan oleh mantan pejabat Google, Brian Axe.

Axe, yang sebelumnya bekerja sebagai Google AdSense Director of Products, menggunakan software AI untuk mempercepat desain web. Desain tersebut dipercepat dengan cara mengoleksi gambar dan teks, menganalisis content untuk menciptakan website dalam waktu tiga menit, mengotomatiskan pewarnaan, melakukan cropping gambar dan membangun situs dari smartphone atau komputer tablet.

Kontribusi Vendor Besar

DILEMA KECERDASAN BUATAN: BERMANFAAT, TAPI JUGA BERBAHAYA

Peneliti di Stanford University telah berhasil membuat sistem AI yang dapat memahami gambar dan mendeskripsikan komponen gambar di dalamnya.

Pengembangan AI tidak hanya dilakukan oleh para akademisi, tetapi juga oleh vendor besar seperti IBM, Microsoft, Google, Facebook, dan Apple. IBM mengembangkan komputer yang dapat berpikir seperti manusia yang dinamainya Watson. Komputer Watson telah memenangkan kuis terkenal di televisi AS melawan manusia. Komputer ini telah dipakai untuk melakukan riset terutama di bidang kesehatan.

Kemajuan besar di bidang AI dicapai oleh Google setelah para penelitinya berhasil membuat tool yang dapat mengintepretasikan gambar atau foto. Dengan tool berbasis AI itu, komputer kini dapat memahami gambar. Kemampuan computer vision seperti ini bila dikombinasikan dengan natural language processing–sebuah capaian AI sebelumnya–maka sebuah komputer dapat melihat dan memahami gambar dan kemudian memberikan keterangan gambar dengan teks.

Secara terpisah, para peneliti di Stanford University juga berhasil mengembangkan tool AI yang berkemampuan sama dengan Google, yaitu image recognition. Baik Stanford maupun Google menggunakan neural network yaitu sistem yang cara kerjanya mirip dengan cara kerja otak manusia.

Sebelum adanya pencapaian Google dan Stanford tersebut, komputer memahami gambar dari caption yang disertakan. Tetapi dengan computer vision tersebut, komputer memang benar-benar memahami gambar, “tahu” benda apa saja yang ada di dalam gambar dan memberi keterangan singkat mengenai gambar secara keseluruhan.

Salah satu dampak dari computer vision dan natural languange processing adalah peningkatan kemampan search engine. Pengguna dapat dengan mudah mencari gambar dengan hasil yang akurat.

Tentu saja tidak hanya search engine yang memanfaatkannya. Berbagai aplikasi dapat diciptakan dengan memanfaatkan computer vision dan natural language processing. Di bidang sekuriti misalnya, hasil tangkapan CCTV dapat dianalisis dengan cepat, siapa saja yang memasuki gedung dan ruangan tertentu. Computer vision benar-benar mengenali wajah seseorang, bukan seperti face recognition sebelumnya yang mengenali wajah dari proporsi ukuran komponen wajah.

Di industri kesehatan, kemampuan tersebut dapat dikombinasikan dengan peralatan magnetic resonance imaging (MRI), sehingga interpretasi hasil scan atau ronsen dapat dilakukan dengan cepat. Komputer akan dengan cepat tahu apakah seorang pasien yang dironsen mengidap penyakit tertentu atau sehat segar bugar.

Computer vision tidak hanya memahami gambar, tetapi juga dapat dikembangkan untuk memahami video. Maka data foto dan video yang sebelumnya pada big data digolongkan sebagai unstructured data, kini menjadi data yang terstruktur, karena dapat dipahami isinya. Analisis big data akan mengalami kemajuan pesat. Dampak aplikasinya untuk enterprise pun tentu akan sangat signifikan.

Selain Google, Facebook juga mengembangkan AI yang menurut pendirinya, Mark Zuckerberg, baru-baru ini berfokus pada facial dan voice recognition.

Dalam sesi tanya jawab di Facebook pada akhir Juni lalu, Zuckerberg mengatakan, ”Kami sedang mengembangkan AI karena kami pikir layanan yang lebih cerdas akan lebih bermanfaat untuk Anda gunakan.” AI, menurut Mark, dapat membantu memberi tahu pengguna bila ada seseorang yang berfoto bersamanya, atau mempermudah seseorang mencari foto dan posting di Facebook yang berkaitan dengan minatnya.

DILEMA KECERDASAN BUATAN: BERMANFAAT, TAPI JUGA BERBAHAYA

Sistem AI yang dikembangkan peneliti Google sama dengan yang diteliti di Stanford. Sistem AI Google memberikan deskripsi gambar di atas: “Two pizzas sitting on top of a stove oven.”

Facebook memiliki berbagai proyek pengembangan AI untuk meningkatkan layanan social media-nya. Situs ini membangun lab AI di beberapa tempat seperti New York, Silicon Valley, dan Paris. Beberapa waktu lalu Facebook juga mengakuisisi startup AI, Wit.ai, yang mengembangkan voice recognition.

Masih Meresahkan?

Barangkali Musk dan Hawking tak berlebihan bila khawatir AI suatu saat kelak akan mengalahkan manusia.

Dalam beberapa hal, AI bisa lebih unggul daripada manusia, seperti mampu menganalisis database dalam jumlah besar dalam waktu cepat, dan mampu membuat keputusan yang akurat. AI juga dapat belajar dari pengalaman. Makin banyak mengerjakan tugas, akan makin meningkatlah kecerdasannya. Selain itu, sistem AI atau komputer tak pernah mengenal lelah seperti manusia. Nah, maka kekhawatiran di atas tidaklah mengada-ada.

Namun bila kita berfokus pada pengembangan AI untuk mencapai efisiensi, peningkatan produktivitas, dan penurunan biaya di enterprise, AI sudah selayaknya terus dikembangkan. Tetapi konsekuensinya, beberapa jenis pekerjaan manusia akan diambil oleh sistem AI. Sisi ini mungkin yang akan mengkhawatirkan kita, para pekerja!

Produk terbaru

Rp 29.900 39.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Kode27670 - Optimals Oxygen Boost Face Blotting Tissues
Nama BarangOptimals Oxygen Boost Face Blotting Tissues
Harga Rp 29.900 39.000
Anda HematRp 9.100 (23.33%)
Lihat Detail
Rp 139.000 198.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Kode30348 - Optimals Even Out Face Lotion SPF 30
Nama BarangOptimals Even Out Face Lotion SPF 30
Harga Rp 139.000 198.000
Anda HematRp 59.000 (29.80%)
Lihat Detail
Rp 195.000 198.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
KodeOptimals White Skin Youth
Nama BarangOptimals White Skin Youth
Harga Rp 195.000 198.000
Anda HematRp 3.000 (1.52%)
Lihat Detail
Rp 145.000 169.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
KodeOptimals Body
Nama BarangOptimals Body
Harga Rp 145.000 169.000
Anda HematRp 24.000 (14.20%)
Lihat Detail
Rp 129.000 179.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
KodeOptimals Even Out CC Face Cream SPF 20
Nama BarangOptimals Even Out CC Face Cream SPF 20
Harga Rp 129.000 179.000
Anda HematRp 50.000 (27.93%)
Lihat Detail
Rp 195.000 198.000
Order Sekarang » SMS : 087875741110
ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman
Kode32411 - Optimals White Radiance Day Fluid spf 30
Nama BarangOptimals White Radiance Day Fluid spf 30
Harga Rp 195.000 198.000
Anda HematRp 3.000 (1.52%)
Lihat Detail

Cek resi

Pengiriman