AWAS! HACKER INCAR SIDIK JARI DAN IRIS MATA ANDA
Saat ini, memasang wajah orang lain ketika melakukan video call sangat mungkin dilakukan. Dengan langkah yang benar, wajah tersebut akan tampak sangat realistis. Sang lawan bicara pun akan kebingungan untuk membedakan apakah wajah orang tersebut palsu atau asli.
Sebuah aplikasi yang diluncurkan pada 2011 bahkan dapat mengubah bentuk wajah seseorang hanya dari foto, di mana wajah tersebut bisa digerakkan secara dinamis dan nyata di dalam video.
Ironisnya, para penjahat cyber kini memburu semua jenis data, yakni data pribadi, foto, video, bahkan cara pengguna berinteraksi dengan orang lain. Data-data ini biasanya dicuri dari jejaring sosial. Data yang dicuri bahkan di-posting di tempat lain untuk nantinya dijual kepada penjahat lain yang ingin memperoleh keuntungan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa identitas digital sudah melebihi akun media sosial itu sendiri. Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan teknologi, begitu pula jumlah komponen identitas online kita yang dapat dicuri atau dipalsukan.
Baru-baru ini, para peneliti di Stanford University menyajikan solusi untuk mengubah mimik wajah pada video chat. Namun yang perlu diingat adalah sebuah penemuan dapat digunakan untuk kebaikan maupun kejahatan, menipu, dan mendapatkan keuntungan dengan cara ilegal.
Rentannya Biometrik
Belakangan ini sidik jari juga digunakan untuk masuk ke pusat kebugaran, seperti yang dilakukan oleh pusat kebugaran di Amerika, 24 Hour Fitness. Pasien dari pusat medis di New York University bahkan menunjukkan telapak tangan sebagai ganti kartu asuransi mereka, di mana sistem PatientSecure akan melakukan pemindaian pola pembuluh darah yang unik pada tangan pasien.
Yang mengerikan, bagaimana jika bagian tubuh kita seperti sidik jari dan iris mata juga digunakan para peretas untuk melakukan kejahatan? Para peneliti bahkan menunjukkan adanya kemungkinan pemalsuan DNA. Bayangkan jika hal tersebut diimplementasikan di sebuah TKP. Tentu saja kita tidak dapat membuat sidik jari, iris mata, maupun DNA yang baru, bukan?
Hal berbeda akan berlaku jika kita menggunakan password untuk mengakses internet. Ketika password tersebut bermasalah, kita dapat dengan mudah menggantinya. Begitu juga dengan kartu kredit yang terbuat dari bahan plastik. Kartu kredit juga dapat dengan cepat digantikan apabila barang tersebut rusak atau dicuri.
Ternyata, bukanlah hal yang sulit untuk memalsukan biometrik seseorang, seperti sidik jari ataupun pemindaian iris. Yang mengerikan adalah hal tersebut bahkan dapat dilakukan dari jarak jauh.
Seorang spesialis biometrik asal Jerman, Jak Krissler (yang terkenal akan aksinya meretas TouchID Apple), baru-baru ini menemukan cara untuk menyalin iris serta sidik jari dari foto dengan resolusi tinggi.
“Biometrik tentunya masih memiliki ruang untuk perbaikan. Kita seharusnya tidak mengimplementasikan teknologi baru tanpa adanya sebuah sistem proteksi yang spesifik yang akan melindungi data pribadi seseorang. Untuk saat ini, kami sangat menyarankan Anda untuk tetap waspada dan melindungi data penting Anda dengan cara lama seperti password yang kuat dan teknologi two-factor authentication,” tukas Kate Kochetkova (ahli Kaspersky Lab).