ARUBA NETWORKS HADIRKAN SOLUSI JARINGAN DENGAN PENDEKATAN MOBILE, CLOUD, DAN IOT

Dominic Orr (kiri) memaparkan perkembangan Aruba Networks selama satu tahun terakhir di panggung APAC Atmosphere 2016, Singapura, Selasa (27/9). [Foto: Erry FP/InfoKomputer]
Singapura, InfoKomputer – Aruba Networks mencoba mengubah cara pandang lama mengenai perangkat jaringan.
Sekitar sepuluh tahun yang lalu, perangkat jaringan, seperti switch, router, dan koneksi LAN/WAN, lebih banyak menghubungkan komputer desktop. Komputer-komputer itu bersifat statis dan terhubung lewat kabel (wired). Masih relatif lebih mudah bagi manajer divisi TI untuk mengatur dan mengelolanya.
Namun, sekarang ini teknologi telah berkembang sangat pesat. Begitu banyak jenis perangkat yang terhubung ke jaringan, mulai dari PC, laptop, smartphone, cloud, hingga peranti Internet of Things (IoT). Koneksi nirkabel (wireless) pun kini tidak kalah populer daripada jaringan kabel. Walhasil, manajer TI wajib membangun arsitektur yang lebih fleksibel karena siapa yang tahu kecepatan perkembangan teknologi dalam beberapa tahun ke depan?
“Kita melihat transformasi teknologi yang didorong tren mobile, cloud, dan IoT,” kata Dominic Orr (CEO, Aruba Networks) dalam acara Aruba APAC Atmosphere 2016 di Marina Bay Sands Expo & Convention, Singapura, Selasa (27/9).
“Perangkat jaringan pun ikut mengalami transformasi. Sifatnya bukan hanya infrastruktur dan hardware. Tapi, lebih fundamental lagi di lapisan software dan platform. Tujuannya untuk memberi layanan dan solusi berkualitas tinggi bagi pelanggan,” Dominic melanjutkan.
Didasari pemikiran itulah, Aruba memperkenalkan Mobile First Platform yang menjadi fondasi bagi para partner dan developer untuk mengembangkan aplikasi, layanan, dan solusi industri dengan memanfaatkan API (Application Programming Interface) yang disediakan Aruba.
Bermodal kelengkapan API ini, Aruba menggaet sekitar 200 partner dan pengembang aplikasi di Asia Pasifik, seperti Microsoft, MobileIron, Citrix, Palo Alto, Accenture, Deloitte, Robin, Kasada, dan Skyfii.
“Ada beberapa contoh kasus [pemakaian API Aruba Mobile First Platform]. Robin mengembangkan solusi intelligent spaces untuk mengatur pemesanan conference room secara cerdas; bisa tahu lokasi pemesan, menyiapkan workflow saat pemesan datang, dan menandai ruangan yang kosong,” papar Keerti Melkote (Founder, Aruba Networks).
“Di bidang retail, makin banyak toko memakai fasilitas Wi-Fi untuk menarik konsumen. Skyfii bisa membuatkan customized marketing promotion berdasarkan customer analytics yang diperoleh dari data perangkat Wi-Fi,” sambung Keerti.

eerti Melkote (kanan) menjelaskan solusi Aruba Mobile First Platform di panggung APAC Atmosphere 2016, Singapura, Selasa (27/9). [Foto: Erry FP/InfoKomputer]
Aruba juga memamerkan solusi-solusi lainnya bagi industri pendidikan, perhotelan, dan kesehatan. Mereka pun menghadirkan eksekutif LTA (Land Transport Authority) Singapore yang menjelaskan visi smart transportation di negara itu, dengan kekuatan jaringan nirkabel, sensor cerdas, dan IoT.
Deretan Inovasi Aruba
Pada kesempatan ini, Dominic Orr juga menyampaikan pencapaian Aruba selama lebih dari satu tahun terakhir, khususnya setelah diakuisisi oleh Hewlett Packard Enterprise (HPE) pada Mei 2015 silam.
“Meskipun teknologi telah berubah, ada beberapa hal dari Aruba yang tidak kami ubah. Customer first, komitmen kepada partner untuk memberi penawaran open system dan terbaik di kelasnya, dan tingkat inovasi kami yang lebih maju dibanding kompetitor,” tukas Dominic.
Deretan inovasi Aruba selama lebih dari setahun ini antara lain peluncuran perangkat 802.11ac wave 2 dan multi-gig switching serta pengembangan ekosistem ClearPass Exchange yang didasari pendekatan mobile first pada perangkat jaringan dan solusi network access security. Ada pula location-based service dengan platform Meridian dan cloud networking dengan Aruba Central.
Kombinasi portofolio perangkat keras dan perangkat lunak itu berhasil membawa Aruba meraih pendapatan US$1 miliar di bisnis mobility. Jumlah anggota komunitas pengguna Aruba, AirHeads, pun bertambah menjadi 49 ribu orang pada tahun ini.
“Berkat merger dengan HPE dan berbagai partnernya, Aruba bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan skala besar yang sebelumnya berada di luar jangkauan kami,” kata Dominic.