APAKAH ANDA SEORANG PEMIMPIN ATAU BOS?
Tahukah Anda bahwa ada perbedaan yang signifikan antara “bos” dengan “pemimpin”? Seseorang bisa saja menjadi seorang boss karena jabatan yang dimilikinya, tetapi tidak otomatis hal itu menjadikannya seorang pemimpin.
Sebagai seorang manajer, tugas utama Anda adalah memastikan bahwa semua proses di departemen Anda berjalan lancar, mengawasi kinerja anak buah dan memastikan bahwa Anda memiliki karyawan yang bisa diandalkan.
Masalahnya, tidak semua boss adalah pemimpin yang baik. Sehingga, karyawan menjadi tidak happy bekerja di perusahaan. Dan hingga saat ini, ketidak-puasan terhadap boss masih menjadi penyebab utama keluarnya seorang karyawan dari sebuah perusahaan.
Lalu, apakah Anda seorang boss atau pemimpin? Berikut adalah beberapa indikasinya.
1. Inspirasi (Inspiration)
Berbicara tentang sosok seorang boss, beberapa kata yang sering kali disebut adalah “power” atau kekuasan dan kontrol. Istilah boss erat kaitannya dengan “perintah” dan “saya selalu benar”.
Tidak demikian dengan seorang pemimpin (leader). Pemimpin menginspirasi anggota timnya untuk berkembang, belajar dan sukses. Seorang pemimpin, mengerti kekuatan anggota timnya dan bisa mengelolanya dengan baik serta mampu memperbaiki sesuatu yang menjadi weakness dari anggota tim.
Pemimpin sejati juga menciptakan sebuah lingkungan kerja yang mendukung anak buahnya untuk berpikir dan memecahkan masalah dengan cara mereka sendiri. Selain itu, pemimpin juga tidak saling menyalahkan ketika hal buruk terjadi. Ia justru memberi ruang kepada anak buah untuk tidak berhenti berusaha dan mencoba sesuatu yang baru.
2. Mengajar (Teaching)
Seorang pemimpin selalu mencari cara untuk meningkatkan performa dan kemampuan anggota tim. Jika seorang anggota menemui jalan buntu dan mengadu padanya, maka yang ia lakukan adalah membimbing anak buah tersebut dan menumbuhkan kepercayaan dirinya, bukan secara langsung memberikan solusi.
Mengajari anggota team adalah sentiment yang baik baik setiap orang untuk berkembang, meningkatkan keahliannya, memberi nilai tambah pada pekerjaannya dan memecahkan masalah secara mandiri. Seorang karyawan menemui manajer biasanya karena ia tidak yakni apakah pendekatan yang dilakukannya sudah benar atau belum, bukan karena dia memang tidak kompeten untuk menyelesaikan tugasnya.
3. Memberdayakan (Empower)
Seorang boss melakukan micro-management dan mengawasi setiap detil langkah yang diambil karyawannya saat mengerjakan tugas. Tidak ada kepercayaan kepada tim bahwa mereka bisa menyelesaikan tugasnya sendiri. Setelah itu, seorang boss akan mengkirisi setiap kesalahan kecil yang dilakukan oleh anak buahnya.
Bagaimana dengan seorang pimpinan sejati? Mereka memberikan kepercayaan kepada tim, mendorong anggota timnya untuk memunculkan ide baru dan cara kerja baru sesuai dengan pemahaman mereka masing-masing. Tak hanya itu, ketika memeriksa kinerja anggota tim, pemimpin selalu memberikan masukan-masukan yang konstruktif. Di sisi lain, seorang pemimpin juga mengerti kapan ia harus maju ke depan membantu anak buahnya memecahkan masalah dan kapan harus “undur diri” untuk memberi kesempatan kepada anak buah mengerahkan segenap kemampuannya