APA ARTI IPK BUAT KAMU ?
Memiliki IPK tertinggi di kampus dan menjadi wisudawan terbaik adalah impian setiap mahasiswa di seluruh dunia. Memang, dengan IPK tinggi kamu bisa saja apply ke perusahaan untuk bekerja ditempat yang diinginkan, tapi seberapa pentingkah IPK akan mempengaruhi kehidupan kita di masa yang akan datang ?
Tengok pidato Erica Goldson, salah satu wisudawan terbaik di Coxsackie-Athens High School, New York, USA. Pidato Erica pada saat dia diwisuda ini sangat menarik dan membuat saya sedikit terhenyak, karena pidato ini membuka pemahaman kepada kita ” Seberapa penting sih kita menjadi mahasiswa teladan di kampus dengan nilai-nilai yang memukau ? Apakah IPK yang tinggi akan menentukan masa depan kita ? “.
Berikut kutipan pidato Erica yang memukau dan harus anda BACA :
“ Saya lulus. Seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan, terutama karena saya adalah lulusan terbaik di kelas saya. Namun, setelah direnungkan, saya tidak bisa mengatakan kalau saya memang lebih pintar dibandingkan dengan teman-teman saya. Yang bisa saya katakan adalah kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan apa yang diperintahkan kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem yang ada.
Di sini saya berdiri, dan seharusnya bangga bahwa saya telah selesai mengikuti periode indoktrinasi ini. Saya akan pergi musim dingin ini dan menuju tahap berikut yang diharapkan kepada saya, setelah mendapatkan sebuah dokumen kertas yang mensertifikasikan bahwa saya telah sanggup bekerja.
Tetapi saya adalah seorang manusia, seorang pemikir, pencari pengalaman hidup – bukan pekerja. Pekerja adalah orang yang terjebak dalam pengulangan, seorang budak di dalam sistem yang mengurung dirinya. Sekarang, saya telah berhasil menunjukkan kalau saya adalah budak terpintar. Saya melakukan apa yang disuruh kepadaku secara ekstrim baik. Di saat orang lain duduk melamun di kelas dan kemudian menjadi seniman yang hebat, saya duduk di dalam kelas rajin membuat catatan dan menjadi pengikut ujian yang terhebat.
Saat anak-anak lain masuk ke kelas lupa mengerjakan PR mereka karena asyik membaca hobi-hobi mereka, saya sendiri tidak pernah lalai mengerjakan PR saya. Saat yang lain menciptakan musik dan lirik, saya justru mengambil ekstra SKS, walaupun saya tidak membutuhkan itu. Jadi, saya penasaran, apakah benar saya ingin menjadi lulusan terbaik? Tentu, saya pantas menerimanya, saya telah bekerja keras untuk mendapatkannya, tetapi apa yang akan saya terima nantinya? Saat saya meninggalkan institusi pendidikan, akankah saya menjadi sukses atau saya akan tersesat dalam kehidupan saya?
Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini. Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran hanyalah sebuah pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai terbaik di setiap subjek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar. Dan jujur saja, sekarang saya mulai ketakutan……. ”
by Erica Goldson
Bagaimana menurut kamu ? apakah akan masih menghabiskan waktu dikampus untuk sekedar mengejar IPK ? apakah akan menjadi teladan kampus agar di senangi oleh dosen-dosen dikampus mu ?
Mulai sekarang, keluarlah mencari sesuatu yang lebih berguna di luar sana, dunia ini sangat luas, banyak peluang dan kesempatan yang tidak boleh kita sia-siakan !