ANTISIPASI LONJAKAN PERMINTAAN, NTT COM AKUISISI PENYEDIA LAYANAN DATA CENTER TERBESAR DI INDONESIA
TOKYO, PCplus – Penyedia layanan data center terbesar di Indonesia, PT Cyber CSF, akan diakuisisi NTT Communications Corporation (NTT Com), unit bisnis solusi TIK dan komunikasi internasional yang berada di bawah NTT. Sejak berdiri tahun 2012, Cyber CSF yang berlokasi di Jakarta memiliki dan mengoperasikan fasilitas yang dilengkapi daya 24 MVA dan 2800 rak atau seluas 7700 meter persegi. Data center Cyber CSF terhubung langsung dengan internet exchange (IX) yang digunakan oleh beberapa penyedia layanan Internet. Fasilitas carrier-neutral ini juga terhubung dengan 32 operator di dalam dan luar negeri.
NTT Com sendiri telah menyediakan layanan data center di Indonesia sejak 2001. Namun karena kapasitasnya telah mendekati kapasitas maksimum sementara pasar diantisipasi terus meningkat sejalan dengan hukum dan regulasi terbaru di Indonesia, unit bisnis solusi TIK dan komunikasi internasional yang berada di bawah NTT ini memutuskan untuk mengakuisisi Cyber CSF.
Nantinya, nama Cyber CSF akan diganti menjadi NTT Indonesia Nexcenter. Akuisisi, kata NTT Com, akan memperkuat kemampuan data center Nexcenter NTT Com di kawasan Asia Pasifik. Nexcenter akan melayani pelanggan nasional dan multinasional, khususnya di industri keuangan, TI dan manufaktur.
Selain tambahan dari point-of-presence (PoP) untuk Global IP Network di data center Cyber CSF yang ada saat ini, Oktober mendatang NTT Com berencana mendirikan jaringan PoP untuk Arcstar Universal One VPN. NTT Com menggunakan perijinan sebagai perusahaan asing pertama yang berwewenang mengoperasikan jaringan tertutup di Indonesia melalui anak perusahaan joint venture-nya, PT. NTT Indonesia.
Sementara ini, PT. NTT Indonesia tengah membangun jaringan fiber domestik yang akan menghubungkan data center terbarunya dengan data center penting lainnya di Jakarta dan kawasan perindustrian serta gedung perkantoran. Dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan tersebut, NTT Com akan terus mengembangkan jaringan di dalam dan luar negeri dengan jaringan yang berkapasitas tinggi, dapat diandalkan, dan low-latency; yang memberikan lebih banyak keuntungan untuk para pelanggan, termasuk dukungan terhadap pengembangan bisnis mereka.
Pasar TIK Indonesia diperkirakan mencapai pertumbuhan tahunan hingga 10% di tahun 2017, melebihi pertumbuhan di sebagian besar negara-negara Asia Tenggara lain. Pemanfaatan data center dari pihak ketiga di Indonesia diperkirakan akan terus berkembang setelah tahun 2016, didukung oleh hukum dan regulasi terbaru serta petunjuk pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia mengenai kualitas data center dan penggunaan layanan tersebut oleh perusahaan-perusahaan keuangan. Menurut survei IDC, sebagian besar bank di Indonesia memperkirakan tingkat pertumbuhan volume data mencapai 10% – 20% setiap tahun. Hal ini juga mengindikasikan rata-rata, bank-bank di Indonesia berencana meningkatkan alokasi dana untuk data center sebesar 5% – 10% setiap tahun.